Tetesan air yang turun perlahan menggema sampai ke setiap sudut ruangan yang dingin dan pengap udara. Tikus-tikus berkeliaran ke sana ke mari dalam gelap dan mengeluarkan cicitan-cicitannya. Derapan kaki mungilnya melaju cepat di atas lantai kayu yang rapuh. Binatang pengerat itu menggeregoti sebuah kayu untuk mengasah gigi-gigi tajamnya.
Tikus-tikus itu lari mencari perlindungan ketika merasakan pergerakan dan mendengar suara derit kayu dari pergerakan tersebut. Seorang anak laki-laki baru saja membuka mata dan berusaha bangkit ke duduk. Anak laki-laki itu lah yang membuat tikus-tikus lari tunggang-langgang.
Tidak lama setelah tikus-tikus itu pergi, Thomas meringis sambil mengusap pelipisnya. Kepalanya sangat pening dan terasa berat, seperti ada sesuatu yang bertengger di kepalanya saat ini.