"Kenapa kamu sembuhin dia? Harusnya kamu biarkan saja dia menderita," kata Xavier yang menghampiri Jasson sedang asik minum cokelat panas hangat. "Ada memangnya? Kasihan sekali aku lihat kesulitan tidur malam. Nanti dia kesiangan, nanti di marahi lagi," jawab Jasson santai. Padahal kekuatan Xavier jauh lebih besar dari kakaknya. Bahkan di mata orang-orang, Jasson lebih cocok di belakang ketika perang dari pada di depan.
Ella segera menghampiri Xavier yang sedang marah pada kakaknya, "Maaf Xavier, kakakmu tidak bemaksud menyembuhkanku ...."
"Pasti kamu yang minta kan? Mengaku sajalah kamu!"
"Aku sendiri baru tahu sekarang, dia punya kemampuan menyembuhkan."