Chereads / Isekai Gacha Theraphy - Joe / Chapter 3 - Istana

Chapter 3 - Istana

"Siapa orang ini?" beberapa tombak teracung ke arahku.

Kini aku berada disebuah tempat yang kokoh, seperti kastil di film lord of the ring. Aku tidak bisa memperhatikan sekitar, kepalaku masih berputar dan lututku masih lesu. Saking hebatnya getaran kakiku, tubuhku langsung ambruk begitu saja.

Dan aku pingsan...

Pelan-pelan mataku kembali membuka dan menatap langit-langit. Bola mataku bergerak ke kiri dan ke kanan. Sebuah dekorasi ruangan yang wajar namun... bukan kamarku.

Aku kembali memejamkan mata. Otakku langsung berputar bertanya-tanya.

Apakah ini mimpi? Dimana ini? Mengapa aku ada disini? Apa yang terjadi sebenarnya? Semakin kupikirkan semakin tidak ada jawaban.

"Sudah siuman?"

Aku terkejut dan membuka mata. Seorang pria berada didekatku.

"Tidak hanya kamu, kami juga bingung dengan asal usulmu." ujar pria itu dan meraih bangku pendek lalu duduk didekatku.

Aku mencoba untuk bangun. "Maksudmu?" suaraku masih parau.

"Apakah ini mimpi? Dimana ini? Mengapa aku ada disini? semua pertanyaan di kepalamu bisa aku dengar dengan jelas."

Kok bisa? aku kaget.

"Tentu bisa," jawab pria itu, aku kembali terkejut, "salah satu unique skill ku adalah bisa membaca pikiran."

Aku mencoba mem-proses, ini seperti di dalam game online dan manga-manga yang sering kubaca dulu.

"Sejujurnya aku heran dengan pemikiranmu," jawab pria itu. "banyak istilah yang tidak ku mengerti, seperti manga, game online. Tetapi ini membuat ku sadar untuk satu hal, kau... bukan berasal dari negara ini..." dia diam sejenak.

Aku menunggu agak tegang.

"Kau berasal dari dunia lain..." katanya, aku tidak tau apakah dia menebak, bertanya atau justru malah yakin.

Situasi canggung sejenak.

"Ah, namaku Yodrahim. Namamu?"

"Joe."

"Joe... kau bisa berdiri?"

Aku mencoba beranjak dari kasurku dan berdiri, kemudian Yodrahim menunjukkan jendela. "Coba lihat keluar."

Cuaca dibalik jendela sangat cerah dan mataku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan, yaitu sebuah perumahan layaknya di film-film anime, nuansa jadul yang unik dan ujung tembok kastil yang tinggi.

Aku benar-benar di dunia lain!? batinku, ini seperti di komik-komik isekai.

"Apa itu isekai?" tanya Yodrahim.

"Singkatnya, sebuah cerita dengan genre dunia lain... seperti yang ku... alami ini." jawabku, ini sulit dipercaya, aku benar-benar mengalami hal yang sering ku baca.

"Joe, apakah kau mengingat apa yang terjadi sampai kau tiba disini?"

Aku mencoba mengingat, pembicaraanku dengan Dimas dan... obat!

Dimas bajingan! Dia ngebunuh gue!

"Kenapa kau yakin dia membunuhmu?"

"Di cerita-cerita isekai, seseorang yang mati akan dikirim ke isekai, atau kasus lainnya dipanggil paksa ke dunia ini untuk menyelesaikan sesuatu." ujarku. "...tapi sepertinya yang kedua tidak mungkin, karena anda juga bingung siapa saya."

"Ini sangat aneh, harusnya jika kau mati dan dikirim ke sini, harusnya banyak orang dari duniamu sudah memenuhi dunia ini."

"Masuk akal..." ujarku.

"Baiklah Joe, sejujurnya ini adalah sesi introgasi. Raja menyuruhku untuk mengintrograsimu untuk menyelidikimu dan sekarang kurasa sudah cukup."

Aku menghela nafas lega. "Terima kasih... kupikir introgasi di dunia ini lebih kejam... seperti di dunia ku."

"Di negara lain... seperti itu, karena unique skill-ku membaca pikiran hanya dimiliki segelintir orang di dunia ini."

Aku beruntung, "Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Ambillah beberapa barangmu. Kemudian ku tuntun bertemu raja." ujar Yodrahim. "... kenapa?"

Aku terpaku. "Memangnya... ada barang yang kubawa?"