Chereads / KESATRIA API / Chapter 3 - PENDERITAAN

Chapter 3 - PENDERITAAN

"Baiklah, mulai besok, kau tinggal bersama David, dan menjadi anggota murid David," ucap raja Hifzul

"Raja, kenapa harus rumahku raja?, " ucap David

" Tidak apa-apa kan?," ucap raja Hifzul

"Mau gimana lagi, kau yang menyuruhku raja, "Ucap David

"Oke mulai besok, hingga seterusnya, kau tinggal bersama David, dan latihan bersama dia dan anak muridnya," ucap raja

Baiklah raja, "ucap Ryan"

Akhirnya Ryan pun di izinkan menjadi pasukan di negeri ini, meskipun kita tidak tahu endingnya seperti apa. Karena dia adalah manusia biasa. Bukan seperti manusia yang ada di negeri ini.

Ryan dan David pun sudah pulang dari istana sang raja, dan mereka pun sampai di rumah David, pada waktu malam hari.

"Sebelum aku tidur, aku ingin bertanya, apakah kau seorang guru yang ada di akademik tersebut?," ucap Ryan

"Ya aku seorang guru di akademik itu tersebut, dahulu guru akademik tersebut ada banyak sekali. Mereka semua teman-teman seumuranku, tapi sayang mereka semua meninggal, karena serangan raja Boy waktu itu," ucap David dengan wajah yang sedih

"Maaf David, aku tidak maksud untuk mengingat masa lalumu, aku tidak sangka, ternyata kau seorang pria yang hebat di sini," ucap Ryan

"Tidak apa-apa, itu semua sudah terjadi. Mau gimana lagi. Aku hanya pria biasa, tidak sehebat yang lainnya," ucap David

"Kau hebat David, kau hebat, aku tahu rasa kehilangan seseorang yang dekat dengan kita itu tidak enak, aku juga pernah kehilangan. Ayahku meninggal, ketika aku masih kecil," ucap Ryan

"Ya itu semua sudah takdir, waktunya tidur, karena besok ada latihan keras yang harus kita hadapi," ucap David

Keesokan harinya, mereka berdua merapihkan dirinya dan merapihkan rumahnya. Sebelum berangkat ke tempat latihan.

"Semua sudah beres?" ucap David

"Sudah, apa Kita langsung berangkat?" ucap Ryan

"Ya mari kita berangkat" ucap David

Mereka berdua pergi berangkat ke tempat latihan, yang letaknya berada di belakang istana.

"Ini di belakang istana?" tanya Ryan

"Ya, ini di belakang istana," jawab David

"Yang kita lalui tadi jalan rahasia?" tanya Ryan

"Ya, itu jalan khusus untuk orang-orang yang mengikuti akademik ini," Ucap David

"Pantas saja beda dengan yang kemarin," ucap Ryan

David dan Ryan berjalan masuk ke dalam, lalu orang-orang penasaran dengan Ryan, mungkin tampak asing bagi mereka semua.

"Perkenalkan ini Ryan, dia adalah manusia bumi, mungkin kalian semua terkejut, soalnya saya juga. Dia berada disini, karena sang raja menyuruhnya untuk mengikuti latihan." ucap David

"Wah David, ternyata orang bumi, perkenalkan, nama saya bib, dan ini adik saya namanya Bub," ucap Bib

"Aku bisa perkenalkan diri sendiri, kenapa kau selalu begitu jadi kakak," ucap Bub

"Hallo, apakah kalian kembar? , tapi muka kalian berbeda, tidak sama," ucap Ryan

'Ya kami kembar," jawab Bib dan Bub, secara bersamaan

"Aku Ryan, salam kenal ya," ucap Ryan

"Maaf aku telat datang guru," Ucap seorang wangi yang bernama Ris

"Tidak apa-apa, kelas belum saja di mulai, "Ucap David

" Dia siapa guru, aku belum pernah melihatnya," ucap Ris

Perkenalkan namaku Ryan, aku asal bumi, aku kesini karena aku ingin menjadi kesatria api, tapi ini semua suruhan dari sang raja, untuk menjadi pasukannya," ucap Ryan

Wah manusia bumi, hebat, perkenalkan aku ris, "Ucap Ris"

Salam kenal, wah kau wanita hebat, seseorang wanita yang biasanya aku kenal, wanita yang sering memasak, berbelanja, dan lainnya. Tapi kali ini, aku melihat wanita yang ingin berjuang demi negeri ya, "ucap Ryan"

Aku memanggilmu guru juga kah David, "ucap Ryan"

"Ya kau harusnya memanggil dia guru, jangan asal sebut nama saja," ucap Bib

"Ya kali ini aku setuju dengan kakak," Ucap Bub"

"Untukmu Ryan, tidak apa-apa kau memanggil ku apa saja, asalkan tidak yang aneh-aneh, "Ucap David

"Baik David, eh guru maksudnya, sulit sepertinya, "Ucap Ryan

" Nanti juga kau terbiasa Ryan," ucap Ris

"Ya sih bener juga, heheh, oke sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Ryan

"Seperti biasa, kalian semua lari dari ujung sana hingga ujung sini, hingga 1 jam,lalu push up 1 jam, shit up 1 jam, dan lompat-lompat 1 jam, dan pukul tembok 1 jam, dan menerima serangan 1 jam," Ucap David

"Kau bercanda? Semua kau lakukan itu satu jam?" Ucap Ryan

"Tidak ada yang bercanda, ketika sedang berjuang untuk menjadi kesatria, dan kau Ryan, tugasmu hanyalah duduk,dan perhatikan, " Ucap David

" Aku ingin latihan juga, kenapa kau menyuruhku duduk dan perhatikan, seperti anak bawang saja, pokoknya aku ingin latihan, "Ucap Ryan

"Jika itu yang kau mau, silahkan," Ucap David

Lalu mereka semua berlari terus dan terus, hingga menunggu waktu 1 jam. Tiba-tiba ketika mereka semua berlari, Ryan pun terjatuh.

"Hah sudah ku bilang," Ucap David

Lalu David membawa Ryan ke ruang kesehatan, satu jam kemudian, Ryan pun terbangun.

"Aku dimana?"tanya Ryan

Kau berada di ruang kesehatan, "ucap David"

"Aku ingin latihan lagi," ucap Ryan

"Tidak, aku melarangnya," ucap David

"Aku ingin menjadi kesatria, aku ingin membantu negeri ini," ucap Ryan

"Kau sangat baik Ryan, dan kau berani, tapi untuk sekarang ini, kau perhatikan saja latihannya, percayalah," ucap David

"Baik David," ucap Ryan

Akhirnya Ryan menonton teman barunya sedang latihan. Beberapa jam kemudian setelah latihan. Mereka semua di suruh berkumpul dengan David

"Teman-teman, kalian harus menerima Ryan kawan baru kalian, dan untuk Ryan, jika kau ingin menjadi kesatria, yang memiliki kekuatan. Kau harus minum ramuan ini," ucap David

Baiklah akan ku minum ramuan itu, jika itu peraturannya, "ucap David"

Ramuan ini bukan ramuan biasa Ryan, jika tubuhmu tidak kuat, kau akan meninggal, "ucap David"

"Meninggal? Tidak ada cara lain?," ucap Ryan

"Tidak ada, karena kau bukan asli negeri sini, kau makhluk bumi. Mau tidak mau, kau harus meminum itu," Ucap David

"Baiklah aku akan minum," Ucap Ryan

"Semangat Ryan," Ucap Rias

"Ini Ryan, minumlah," Ucap David

Ryan menerima ramuan itu dari tangan David, lalu kedua tangan Ryan sudah memegang gelas tersebut, namun tangan Ryan terus bergetar. Mau tidak mau, akhirnya Ryan meminum ramuan itu...

Kemudian, Ryan pun kesakitan, muntah-muntah, tanpa berhenti, kepalanya pusing, terus dia merasa kesakitan.

"Aghh, sakit, aghh, sakit, " Ucap Ryan

" Guru, apa yang kau lakukan," Ucap Bi

"Itu reaksinya, kita tunggu saja," Ucap David

"Kau ingin membunuhnya guru?, " Ucap Bub

"Aku tidak ingin membunuhnya, " Ucap David

"Ryan, semangat, Ryan semangat, " Ucap Rias

Lalu Ryan pun terjatuh dan mukanya pucat

"Guru, apakah Ryan meninggal?, "ucap teman-temannya

" Jangan banyak bertanya! lebih baik bawa Ryan ke ruang kesehatan, aku tidak tahu apakah dia meninggal atau tidak, semoga saja tidak, " Ucap David

Bersambung...

Instagram

@msofianyudii

@msofianyudiii