Besok paginya, David, dan Ryan merapihkan rumahnya, setelah itu mereka berdua merapihkan dirinya. Lalu David mengajak Ryan untuk pergi ke sebuah tempat
Mereka berdua sudah siap untuk pergi, lalu mereka menunggangi seekor kuda. Ternyata mereka bukan ke tempat biasanya latihan, Ryan sangat bingung kemana mereka akan pergi.
Perjalanan sudah cukup sangat jauh, dan sekarang mereka sudah keluar dari negeri Zumbaland. Ryan penasaran, rencana apa lagi yang di buat David.
Sepertinya bukan rencana biasanya, karena perjala yang mereka sangat jauh, Ryan hanya bisa mengikuti ketentuan yang David mau.
Mereka akhirnya sampai juga di hutan, yang dekat dengan gunung, dan juga dekat dengan sungai.
Lalu David duduk di pohon, dan menyuruh Ryan duduk di sampingnya. Ryan pun langsung menghampiri David lalu duduk di sampingnya.
"Apa yang akan kita lakukan disini?"Tanya Ryan yang sepertinya sangat bingung sekali.
"Kita akan latihan keras disini, tetap fokus," Jawab David.
"Baiklah kalau begitu, aku mengikuti apa katamu," ucap Ryan.
Lalu David menyuruh Ryan untuk melakukan kuda - kuda di antara batu di tengah hutan. Lalu Ryan menuruti apa yang di katakan David.
Ketika Ryan menginjak batu tersebut, tiba-tiba Ryan langsung kepanasan, padahal langit sedang cerah. Ryan pun bingung, lalu Ryan pun bertanya.
"Batu ini sangat panas, apakah ini bukan batu biasa?" ucap Ryan.
"Itu bukan batu biasa, nama batu itu adalah batu kurusage. Biasanya para kesatria yang memiliki kekuatan api, mereka melakukan latihan awalnya dengan batu itu," ucap David.
"Apakah wajib pake batu ini?" ucap Ryan
"Harus memakai batu ini, itu untuk menguatkan pertahananmu, makanya aku menyuruhmu melakukan kuda-kuda, karena kau akan memiliki kekuatan api. Bagaimana bisa kau memilikinya, jika kau saja masih tidak kuat dengan baru tersebut," ucap David.
"Akan aku coba, untuk melatih pertahananku," ucap Ryan.
Ryan mencoba lagi, menginjak kedua batu itu, tetapi Ryan masih belum kuat, dan dia terus mencoba lagi, akan tetapi hasilnya masih samaa juga, dia tidak kuat.
Lalu Ryan diam sebentar, lalu mencoba lagi untuk menginjak batu tersebut, tetapi masih sama, dia juga tidak kuat. Lalu dia bertanya kepada David.
"Apakah ada caranya? Agar kuat menginjak batu ini?" ucap Ryan.
"Sudah kukakatan, kau harus fokus, fokus kenapa kau masih saja tidak fokus," ucap David.
"Aku sudah fokus, tetapi masih saja aku tidak kuat menahan panasnya," ucap David.
"Kau belum fokus!" ucap David yang sangat kesal.
"Aku sudah fokus David," ucap Ryan.
"Kalau kau fokus, kau seharusnya bisa. Kau harus fokus, dan jangan memikirkan sesuatu, itu kuncinya," ucap David.
"Baiklah David, aku akan lebih fokus," ucap Ryan.
Lalu Ryan fokus, dan tidak memikirkan apa-apa, lalu perlahan-lahan Ryan menginjak batu tersebut, lalu Ryan tarik nafas, dan keluarkan. Akhirnya Ryan bisa juga menginjak batu itu, tetapi sayangnya tidak lama. Ryan pun langsung kepanasan, dan menjerit-jerit.
David langsung menolong Ryan, dan membawa Ryan ke sungai untuk merendam kaki Ryan.
"Maaf David, sepertinya kaki ku belum kuat," ucap Ryan.
"Tenang saja, wajar karena kau masih baru, jadi tidak usah ada pemikiran kalau kau itu tidak bisa," ucap David sambil tersenyum.
"Kau pria yang baik, sabar, dan juga pemberani iya," ucap Ryan.
"Jangan memuji ku terus," ucap David.
"Hahaha baiklah David," ucap Ryan.
"Tertawa lah sekarang karena nanti ketika kau latihan, kau tidak bisa tertawa kembali," ucap David.
"Iya David," ucap Ryan.
Lalu Ryan, dan juga David kembali lagi ke tempat mereka pertama kali latihan. Lalu David menyuruh Ryan untuk fokus, agar dia berhasil menginjak batu itu dengan lama.
Lalu Ryan mencoba kembali untuk menginjak kedua batu tersebut. Perlahan-lahan dia memandang ke depan, lalu menginjak batu itu, sambil tarik nafas.
Lalu Ryan pejamkan matanya, lalu Ryan bertahan di antara batu itu, ternyata Ryan berhasil melakukannya. David pun tersenyum melihat Ryan yang sudah berhasil, dan tidak memakan banyak waktu.
David menyuruh Ryan untuk tetap bertahan disitu hingga 1 jam, Ryan menuruti apa kata David.
Satu jam kemudian..
David menyuruh Ryan untuk berhenti, walaupun Ryan sudah bisa, Ryan menahan masih merasakan panas,meski tidak banyak.
"Teriak saja jika kau ingin teriak," ucap David
"Jika aku bisa menahannya, kenapa harus berteriak?" ucap Ryan sambil menahan rasa sakit.
"Baiklah kalau begitu, sekarang kau push up" ucap David.
"Push up saja?" ucap Ryan
"Tidak, tanganmu kau taruh di atas kedua batu itu," ucap David.
"Baiklah, kaki ku saja kuat, berarti tanganku juga kuat," ucap Ryan
Lalu Ryan mengikuti arahan David, dan menaruh kedua tangannya di atas batu. Dia langsung melakukan posisi push upnya. Dia merasa dirinya sangat bisa, ternyata dia kepanasan, melebihi kakinya.
"Kenapa ini masih panas David? Padahal aku sudah fokus," ucap Ryan
"Fokus lah," ucap David
"Baiklah David," ucap Ryan.
Lalu Ryan mengambil mencoba kembali, dia mengambil langkah siap-siap untuk menaruh tangannya di antara batu.
Ternyata Ryan pun berhasil melakukan push up di atas batu, David pun tersenyum kembali, di karenakan Ryan sangat cepat melatih kekuatannya.
"Kau hebat Ryan, sudah cukup melakukan push up ya," ucap David
"Baiklah David," ucap Ryan.
"Sekarang kau tidur, dan aku akan menaruh batu ini ke perutmu," ucap David.
"Kau gila? Menaruh batu ini di perutku?" ucap Ryan.
"Jika kau sedang bertarung atau berperang, akan lebih gila lagi, bukan hanya batu, tetapi pedang, dan lainnya bisa akan ada di perutmu, " ucap David.
"Benar juga, baiklah akan ku coba," ucap Ryan.
Lalu David mengambil batu itu dengan tangan kosong, Ryan pun terkejut, karena David tidak sekali merasa kepanasan. Tetapi tidak ada waktu untuk kagum, dia akan merasakan batu yang panas ke perutnya.
David pun langsung menaruh batu itu ke perut Ryan tanpa sedikit basa-basi dengan Ryan, baru saja sebentar. Ternyata Ryan pun teriak kesakitan, "Ahh sakit".
"Fokus sudah ku katakan," ucap David sambil mengambil batu itu.
"Baiklah aku akan fokus," ucap Ryan.
Lalu David terdiam sejenak, dan menaruh batu itu ke tanah, tidak menaruh kembali batu itu. Ryan pun bingung, dan bertanya.
"Mengapa kau tidak menaruh batu itu kembali ke perutku?" Tanya Ryan.
"Perutmu akan hancur, jika kau masih merasakan kesakitan,"ucap David.
Sekarang kau istirahat sejenak, lalu nanti jika aku menyuruhmu kembali latihan, bersiap-siaplah.
"Tetapi David, sekali lagi David, aku mohon sekali lagi, kali ini aku akan bisa menahannya, " ucap Ryan.
" Kau yakin bisa menahannya?" ucap David
"Aku yakin, kalau aku bisa," ucap Ryan.
"Baiklah kalau begitu," ucap David
Lalu David kembali mengambil batu tersebut, lalu menaruhnya kembali perlahan-lahan, apakah Ryan akan kuat?
Bersambung....
Follow my instagram
@m.sofianyudii
@m.sofianyudiii
Follow my Twitter
@sshofiyudin
Subscribe youtube
Rakyat Goks