Menyalakan mobil Abi segera bergerak menuju rumahnya, perjalanan kali ini lumayan lancar tidak begitu macet mungkin karena belum jam pulang kerja. Abi melirik jam di di mobilnmya masih menunjukkan kan 13.15 wib, masih siang untuk jam pulang kerja sebenarnya. Hanya Abi malas jika harus berleha leha di rumah sakit tanpa melakukan kegiatan apapun. Pikir Abi mending pulang main dengan anaknya.
Sampai didepan kompleks perumahannya, Abi memelankan laju kendaraanya. Melaju dengan pelan mobil Abi memasuki pelataran rumahnya, memarkiran mobil di garasi.
Melangkah masuk melewati pintu samping yang berada di garasi, Abi mengucapkan salam sedikit keras saat tidak melihat adanya tanda tanda ada orang dilantai satu rumahnya.
Memasuki area dapur Abi mengucapkan salam lagi lagi tidak ada sautan dari orang rumah.
Memasuki lebih dalam rumah Abi mendengar suara tertawa anak kecil dan seorang wanita sudah dipastikan itu suara anaknya Al dan ibunya. Berdiri di ditengah tengah pintu penghubung antara rumah dan taman belakang, Abi melihat pemandangan yang sangat indah yaitu senyum lebar sang anak dan sang ibu tercinta.
"Asslammu'alaikum, pada asyik ngapain sih sampai sampai ayah salam dari tadi gak ada yang denger." Ucap Abi kepada anaknya dan ibunya.
"Ayah olong Al, elih yah olong" teriak AL kepada sang ayah. (ayah tolong Al, ngelih yah tolong).
"Walaikumsalam sudah pulang kamu Bi jam berapa ini?" Saut sang ibu.
"Alhmadullah sudah bu, kebetulan kerjaan Abi sudah selesai semuanya. Kalau begitu Abi naik dulu bu membersihkan diri dulu, Al ayah mandi dulu ya nanti main lagi sama Al." pamit abi kepada ibu dan Al.
Melangkahkan kaki menuju lantai dua dimana letak kamarnya berada. Membuka pintu kamar Abi segera menaruh tas keatas meja dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. 15 menit kemudian Abi keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan handuk sebatas pinggangnya.
Jika para fans melihat ini bisa dipastikan mereka menjerit histeris sambil mimisan. Bagaimana gak mimisan dan menjerit jika disuguhi pemandangan dada bidang, perut kotak kotaknya ada 6, otot lengan yang begitu mengoda, tubuh tegap berkulit putih. Sangat disayangkan bukan jika dilewatkan (hahahaahaha Author ngiler sendiri).
Abi rajin berolahraga menjaga daya tahan tubuhnya dan untuk kebugaran tubuhnya. Abi melangkah menuju lemari untuk mengambil baju kokoh dan sarung, untuk menunaikan ibadah sholat duhur yang belum sempat ia kerjakan tadi.
Mumpung waktu masih ada Abi segera menunaikan kewajibannya kepada sang khaliq. Selesai sholat abi mengganti baju dengan kaos hitam lengan pendek, celana pendek warna cream. Sungguh Abi sangat tampan saat ini, kelihatan 5 tahun lebih muda dari usianya saat ini.
Melangkahkan kaki menuju lantai satu, saat Abi dilantai satu dia mencari keberadaan Al yang ternyata berada di teras belakang. Abi menuju ke Al sesampainya di depan Al Abi langsung menciumi wajah anaknya sampai teriak teriak kegelihan.
Abi meletakkan Al dipangkuannya menanyakan kegiatan Al hari ini melakukan apa saja, ini salah satu bentuk perhatian dan komunikasi yang selalu Abi bangun untuk anaknya.
Abi mengajak Al tidur Siang bukan siang sebenarnya ini tidur menjelang sore, menggendong Al di pundak Abi jalan menuju kamarnya. Sambil berputar putar Abi mengajak Al bercanda dengan senang hati Al menyambut itu semua. Al senang sekali bisa naik ke pundak ayahnya, Al merasa naik pesawat dan tinggi.
================================
Pukul 21.35 wib Dila sampai di kontrakannya membuka gerbang dan memasukkan motor diparkiran, Dila mencari kunci didalam tas setelah mendapatkan Dila membuka pintu dan menyalakan lampu rumah dan teras.
Melepas sepatu Dila menuju kamar mandi untuk mencuci kaki dan tangan. Mendudukan diri di sofa Dila meraih remot dan menyalakan tv, dila di sini hidup sendiri tanpa adanya teman ataupun keluarga.
Keluarga Dila semua ada dikampung halamannya kecuali kakak pertamanya ya itu mas Wisnu sebutan kakak kalau di jawa menggunakan mas. Kenapa kalau ke Thomas dia memanggil Abang karena Thomas orang Jakarta.
Mas Wisnu kakak pertama Dila tinggal di Surabaya cuma beda daerah kebetulan 1 tahun yang lalu Wisnu kakak Dila dipindah tugaskan di Surabaya. Jadilah sekarang ada saudara yang dekat dengan dia, biasanya Dila akan main kerumah kakaknya dihari libur sabtu atau minggu jarak kontrakan Dila sama rumah mas Wisnu cuma 1 jam perjalanan.
Berpindah pindah chanel tidak ada yang bagus Dila mematikan saluran tv, beranjak dari duduknya Dila menuju kamar untuk membersihkan make up dan terus mandi. Komplek kontrakan Dila cukup strategis dekat dengan jalan raya dan juga tempat penjual makanan bisa dibilang food court.
Daerah disini cukup rindang dan sejuk dikarenakan masih banyak pepohonan atau bisa dibilang daerah penghijuan dan dekat dengan taman kota jadi sangat strategis sekali. Dan keamanan komplek ini terjamin bagaimana tidak terjamin jika sebelum masuk komplek ini ada penjaganya, jika tamu diwajibkan untuk melapor terlebih dahulu bukan hanya di pintu depan tapi dipintu belakang juga.
Dila keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama bergambar marsupilami, Dila penyuka kartun jadi jangan salah mengira kalau Dila menggunakan baju tidur sexy. Itu hanya angan angan kalian saja, Dila menggila doraemon, marsupilami, tedy bear bahkan dikamar Dila banyak boneka doraemon dan marsupilami.
Jangan lupakan poster poster oppa oppa korea dia juga salah satu fans gril salah satu boyband korea dan pecinta drakor. Ibu dan kakak Dila hanya bisa geleng geleng kepala jika dila sudah menceritakan kecintaanya itu, sempat dulu waktu SMA Dila nekat membolos hanya untuk berlomba lomba mendapatkan sebuah tiket konser idolanya.
Bahkan Dila lupa waktu sampai nilai Dila sempet turun dan akibatnya dapat kemurkaan sang ibu yang akan membakar seluruh koleksi Dila. Setelah kejadian itu Dila gak berani lagi menyepelehkan tugas tugas sekolah demi koleksi DIla.
Dila pernah juga ngambek selama 1 minggu gara gara mas Adit kakak kedua Dila tidak sengaja merusak salah satu koleksi fanlightnya, dan Dila nangis kejer gara gara itu parah banget kalau sudah menyangkut loleksinya.
Aditya harus merelakan tabungannya untuk mengganti itu supaya Dila gak ngambek lagi sama dia. Jadi sampai saat ini gak ada yang berani masuk dan merusak barang barang dila dikamarnya.
Dila membuka lemari es untuk mencari makanan yang bisa dimakan, dia hanya bisa tepuk jidat saja. Bodohnya Dila lupa membeli kebutuhan dapur dan sialnya lagi dia sangat lapar dan butuh asupan nutrisi.
Mengambil langkah menaiki tangga terus mengambil jaket dan dompet dila keluar rumah menuju penjual makanan di depan kompleksnya.
Berpapasan dengan beberapa tetangga Dila menyapa dengan sopan menghargai yang lebih tua.
Sesampainya Dila ditempat penjual makanan Dila memilih menu yang dianginkan sate ayam, martabak telor dan pisang keju. Bisa habis atau enggak Dila sudah lapar mata tak mau memusingkannya, kalau gak habis bisa ditaruh kulkas dan dipanasi pikir Dila.
Jika ibunya tau bisa kena semprot Dila pastinya ibunya akan ngomel ngomel sebagi perempuan gak boleh boros, gak boleh buang buang makanan dan bla bla bla. Mengambil pesanan dan membayar yang di serahkan oleh penjual Dila segera beranjak pulang dia gak mau berlama lama disini dikarenakan waktu sudah malam dila harus segera tidur biar gak telat kekantor.
Mengingat dia besok harus lembur seketika Dila malas untuk bekerja, lembur memang lumayan banyak dapat gaji. Cuma dia malas harus pulang malam malam apalagi dia harus merelakan jadwal nonton drama kesukaannya,sungguh dia jengkel sekali kali acara nontonnya di ganggu dengan laporan yang sialnya gak penting penting banget.
Bukan mau ngeluh sebenarnya cuma itu laporan anak SMP pun bisa masa ngerjakan kayak gitu aja gak ada yang beres. Kalau cuma salah satu atau dua wajar lah ini semuanya salah dari awal bayangkan selama 2 bulan woyy. Dan itu laporan diperiksa kan tiap harinya kok bisa sampai lolos udah jelas jelas salah anehnya itu disitu.