Nawang menatapnya dengan tatapan kosong, dan setelah mendengarkan kata-katanya, dia merasa lega, "Kak Wisnu, tidak peduli apapun itu, aku tidak akan meninggalkanmu. Bahkan jika kamu mati, aku juga akan mati di sisimu."
Arbani mengerutkan kening dan memarahi, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Jangan khawatir, aku tidak akan pernah membiarkanmu mengalami sesuatu yang membahayakan."
Nawang mengangguk dengan patuh.
"Kamu bisa keluar dulu, ada yang ingin aku katakan kepada dokter, dan aku akan menemuimu nanti."
Nawang mengangkat wajah lembutnya dan menatapnya, "Kak Wisnu, kamu tidak akan menyuruhku pergi, bukan?"
Arbani mengangguk, "Tidak akan."
Sebuah senyuman muncul dari sudut bibirnya, "Baiklah, aku percaya pada perkataanmu."
Setelah Nawang pergi, Arbani berjalan ke samping dan duduk.
