Fira mengertakkan gigi dan menarik napas, dia berpikir bahwa jika dia tidak mengatakannya sekarang, cepat atau lambat Dimas juga akan tahu, dan jika Dimas benar-benar meremehkannya karena ini, dan tidak ingin kenal lagi dengannya, Dimas tidak akan datang.
Terlebih lagi, Fira tidak merasa bahwa bisnis yang dia lakukan ini sangat tidak tahu malu.
Fira tidak membunuh, tidak merampok, tidak melanggar hukum apapun, dan dia hanya bekerja dengan keras untuk bisa menghasilkan uang dengan tangannya sendiri. Apa yang memalukan dengan hal ini?
Sebelum Dimas selesai berbicara, Fira buru-buru berkata, "Tidak apa-apa. Jika Pak Arjuna ingin menemuiku, kamu bisa pergi ke Saritem, tidak jauh dari persimpangan di depan sana."
"Saritem?"
Dimas mengulang kembali namanya, pesona nama itu adalah seperti sebuah rumah untuk menjual perempuan, dia sudah melakukan bisnis cukup tepat, Dimas tersenyum dan mengangguk, "Baiklah, aku akan menemuimu ketika aku punya waktu luang."
