-POV Nayla-
"Jadi, mulai besok kamu nggak usah pergi kerja. Biar Ibu aja yang kerja. Sembari kamu cari kerjaan yang lain. Yang penting jangan di sana."
Hati gue luluh lantak. Gue nggak tega lihat Ibu menderita, sumpah! Tapi, gue juga nggak suka dengan sikap Ibu yang seolah-olah mau ngejauhin gue dari Pak Reza.
"Kamu udah sholat? maaf ya, tadi waktu kamu ke kamar, Ibu juga keluar, tadi Maghribnya juga di rumah Bu Tinur."
Ibu pasti ngeliat gue nangis, tapi kenapa seolah-olah nggak peduli? Kenapa Ibu nggak mengindahkan air mata gue ini?
"Bu."
