Keesokan harinya. Arwan datang ke rumahku. Aku yang saat ini masih tertidur tengah dibangunkan oleh ibu.
Tok ... tok ... tok!
"Kei, ayo bangun," ucap ibu.
Tidak ada jawaban.
Ibu membangunkan aku kembali sampai untuk yang ketiga kalinya ibu membuka pintuku.
Ceklek!
Pintu yang biasanya terkunci, kini tidak terkunci.
Ibu melihat anak semata wayangnya ini masih tertidur lelap, Ibu pun mengembangkan senyumnya seraya mendekatiku. Setelah sampai di depan tempat tidur, ibu duduk di pinggiran kasur.
"Kei, ayo bangun," seru ibu menepuk-nepuk pundakku pelan.
"Hmm ...." Aku berdeham masih memejamkan mata.
"Kei … ayo bangun, ada Arwan tuh di ruang tamu," ucap ibu membangunkanku kembali yang berhasil membuatku membuka mata.
"Ibu, tadi Ibu bilang ada siapa?" tanyaku memastikan.
"Arwan," jawab ibu tenang.
Aku langsung membuka mata lebar-lebar sembari beranjak dari kasur. Mengambil handuk dan pergi mandi.