Nadine tersenyum senang saat berhasil mengirim pesan padaku. Ia penderitaan yang akan aku rasakan.
"Jadi ngga sabar besok," gumam Nadine.
Nadine meletakkan ponselnya kembali, ia sama sekali tidak mengharapkan balasanku.
Di lain tempat, terdapat Mia yang sedang memikirkan rencana untuk membuat namaku semakin jelak. Lalu, Mia terpikirkan sesuatu.
"Kenapa kemaren-kemaren ngga kepikiran ya?" gumam Mia mengambil ponsel untuk menghubungi Nadine dan Azza. Mia mengabari mereka melalu grup chat.
'Nadine, Azza, aku punya rencana bagus buat Kei nih.' -Mia.
'Apa tuh?' -Azza.
'Apa Mia?'
Mia segera menjelaskan rencananya.
'Bagus juga! Walaupun udah ngga aneh, tapi patut dicoba.' -Azza.
'Bener banget! Aku yakin dia ngga akan punya muka untuk datang ke sekolah.' -Nadine.
'Siapa sih yang ngga malu? Hahaha.' -Azza.
'Jadi ngga sabar.' -Nadine.
'Aku apalagi, ngga sabar banget hahaha.' -Mia.
Mereka terus saling berkirim pesan sampai tengah malam.
***