Ceklek!
Farel membuka pintu sembari menghela napasnya. Ia langsung mengistirhatkan tubuhnya di sofa, diletakanlah batagor di meja. Rika yang sedang asik bermain ponsel menyadari makanan apa yang dibawa oleh Farel. Tanpa permisi Rika mengambil batagornya.
"Asik ada batagor, thank you Ka!" ucap Rika tidak digubris oleh Farel.
Rika asik sendiri memakan batagor sambil memainkan ponselnya, saat itulah Farel mulai bersuara.
"De," panggil Farel.
"Apaan?" jawab Rika.
"Ngga jadi," ujar Farel.
Rika mengerenyitkan dahinya. "Kakak kenapa sih? Ngga jelas banget! Apa masalah yang Kakak bilang itu belum terselesaikan juga?" tebak Rika tepat sasaran.
"Emang lo peka banget," balas Farel.
"Lama-lama Kakak kaya cewek ya, kebanyakan mikir," komentar Rika.
"Karena ini sensitif banget De," kata Farel menatap lurus ke depan.
"Justru karena itu sensitif harus segera Kakak selesaikan! Kalau berlarut-larut sih malah makin parah," terang Rika.