Tio mengendarai mobilnya menuju ke sebuah makam yang letaknya di pinggir kota M. Ia selalu mengunjungi makam itu saat akhir pecan tiba, atau kadang saat Ia mendapat libur dari Firman. Tiada yang tahu persis dimana Tio lahir kecuali Alvin, yang memang telah mendidiknya dari remaja.
Kala itu Alvin ban mobil Alvin bocor, padahal Ia harus segera menuju ke rumah sakit terpencil di pulau kecil ini, Tio yang melihat Alvin kebingungan berinisiatif menolongnya. Dari situlah mereka jadi tahu satu sama lain, walau sebuah rahasia besar harus mereka sembunyikan demi keselamatan Tio sendiri.
Tio memarkirkan mobilnya di depan pagar pemakaman umum yang terletak di lereng bukit yang indah, pemakaman yang banyak di huni oleh orang-orang yang berpengaruh itu sangat rapi dan indah. Penataan makan serta desainnya yang menawan membuat harga perkapling di pemakaman tersebut sangat mahal.
"Hai, pa… Tio datang." Ucap Tio sambil menaruh satu buket bunga dan menyiram makan itu dengan air mawar yang harum.