Ha Eun sangat menikmati pemandangan yang ada di taman ini, cuaca juga cukup bersahabat jadi bagi wisatawan yang berkunjung dan orang yang tinggal di Seoul sangat menikmati pemandangan yang indah.
Yeon jin di samping Ha Eun dari tadi malah sibuk dengan urusan kantor.
dari tadi dia cuma memencet tombol power hpnya untuk memberi kabar Seung jim sekretarisnya itu tentang keadaan kantor saat ini. dia juga sudah izin sama papanya di kantor, kalau hari ini dia mau mengajak Ha Eun jalan-jalan.
Ha Eun bahkan berlari kesana kemari menikmati kebebasannya selama hampir satu Minggu dia tertidur lemas di kamar. dari kejauhan Yeon jin hanya tersenyum melihat tingkah laku Ha Eun, entah kenapa dengan gadis ini dia merasa berbeda dengan gadis lainnya.
jika gadis mendekatinya maka itu karena dia tau kalau Yeon jin orang kaya tapi gadis ini malah seolah tidak peduli semuanya, bahkan Yeon jin merasa Ha Eun juga tidak peduli dengan perasaan nya itu. padahal itu hanya perasaan Yeon jin mereka bahkan masih sering sama-sama canggung dan gugup kalau harus bertemu.
Yeon jin berencana untuk memberi tahu Ha Eun tentang perasaanya tapi dia merasa sedikit gugup dan mati kutu dibuatnya jika di hadapan wanita ini. rasanya jantungnya akan copot jika harus berhadapan dengan wanita itu lebih lama.
Yeon jin berdiri dari tempat duduknya menghampiri Ha Eun yang masih terputar-putar di lapangan itu, ketika Yeon jin mendekat Ha Eun bahkan tidak menyadari keberadaan pria itu.
Yeon jin menarik tangan Ha Eun yang masih dalam keadaan menari di alam bebas lansung terjatuh, Yeon jin berusaha menyelamatkan tapi justru tubuhnya yang terjatuh ke tanah.
Bruuuk, Ha Eun berusaha mempertahankan posisinya yang masih dalam keadaan membungkuk memegang dada Yeon jin.
Ha Eun lama terdiam bengong langsung berdiri seolah tidak terjadi sesuatu, sedangkan Yeon jin dadanya sakit di tindi Ha Eun pakai tangan.
Ha Eun tidak bisa mengontrol jantungnya yang rasanya akan melompat keluar membantu Yeon jin bangun dari tanah itu.
dengan kejadian tadi Yeon jin menjadi pendiam di perjalanan pulang, Ha Eun sangat ketakutan jika Yeon jin akan memarahinya.
"pelatih, apakah kamu marah karena kejadian itu?" pertanyaan Ha Eun malah tidak di jawab Yeon jin.
dia terus memikirkan kejadian di taman itu, sungguh membuatnya jantungnya berdetak kencang tak terkontrol, Ha Eun hanya kebingungan dari tadi melihat tingkah pelatihnya yang dari tadi sepanjang perjalanan hanya diam dan membisu tanpa suara.
setelah sampai di rumah itu dia mengantar Ha Eun kembali ke kamar dan menyuruhnya beristirahat, Ha Eun khawatir jika pria itu marah padanya.
Ha Eun mengejar Yeon jin yang berjalan keluar dari kamar, dia berusaha untuk mencegah dengan menarik pergelangan tangan pria itu.
"apakah kamu masih marah padaku?" tanya Ha Eun. Yeon jin sedikit merasa bersalah karena sudah membuatnya khawatir.
"aku tidak marah, aku hanya merasa kalau hatiku ini tidak bisa di kontrol saja, jangan terlalu banyak pikiran istirahatlah supaya kamu cepat sembuh." nasehatnya kepada Ha Eun.
Dia tersenyum sambil mengusap kepala gadis itu dan pergi menuju kamarnya, Ha Eun hanya kebingungan dan sedikit gugup rasanya seperti ada getaran kecil di hatinya apalagi kajadian yang terjadi terjadi di taman.
Entah kenapa dia merasa kalau mulai ada perasaan kepada pria itu, sebenarnya dia masih trauma dengan kejadian di masa lalu dimana dia harus menerima rasa sakit karena di tinggal pergi oleh kekasihnya demi wanita yang lebih kaya dan cantik darinya.
mengingat masa lalu ibarat dia mengenang masa pahit karena harus kehilangan orang yang dia cintai dan harus menanggung rasa sakit hati sendirian.
jika kita mulai merasa mencintai seseorang maka itu artinya kita sudah siap untuk kehilangan lagi.
rasanya hati tak menerima untuk kehilangan untuk kesekian kalinya, kita akan kehilangan segalanya tapi kita tidak pernah kehilangan tuhan yang ada pada diri kita.