"Jangan lakukan itu. Itu tidak berguna. Aku tidak akan melepaskan Lili. Dia telah melakukan begitu banyak hal yang menyakitiku. Kalau aku melepaskannya, aku-lah yang bodoh."
Ketika Bunga selesai mengatakan itu, dia berbalik dan pergi, dan rekan-rekan Bunga juga kembali ke pekerjaan mereka tanpa berminat menonton lagi.
Dengan suara puk pelan, Bunga menoleh untuk melihat bagaimana Susi telah berlutut untuknya.
Dia hanya menutup pintu kantor. Menghilangkannya dari benak pikirannya. Tak peduli apa yang akan dikatakan rekan-rekan lain tentang dirinya, dia tidak akan berhati lembut lagi, ya, kali ini dia tidak akan berhati lembut.
Susi mengatur agar dia bisa bertemu Ridwan di salah satu kedai Starbucks. Susi telah lama menunggunya di Starbucks, dengan ekspresi sedih di wajahnya. Setelah melihat kedatangan Ridwan, dia seolah-olah telah diselamatkan.