Mario tidak ingin memutuskan kontak terakhirnya dengan Bunga meski ibunya tampak curiga. Dia mengira Bunga akan marah tapi Bunga masih duduk disana tanpa apa-apa, seolah-olah tidak ada orang yang berdiri di hadapannya.
Bunga benar-benar sudah berubah, dan bisa menyaring hal-hal yang tidak penting. Pertumbuhannya terlihat jelas dengan mata telanjang. Bunga yang seperti itu tidak diragukan lagi tampak jauh lebih menarik. Di sisi lain, wanita yang dibawa oleh ibunya hanyalah salah satu penggemar Mario yang tidak memiliki tata krama. Kalau riasan tebal di wajahnya itu terlihat bagus di malam hari, itu pasti untuk menakut-nakuti orang-orang sampai mati.
Setelah jatuh cinta dengan seseorang, hanya ada satu orang di hatinya, tidak peduli seberapa baik orang lain, Bunga takkan mau repot-repot memandang mereka, belum lagi ibu Hermawan memiliki seorang putra yang tak terlihat di matanya.