Mengambil cangkir kopi di hadapannya, terlepas dari apakah itu memang untuknya atau bukan, dia menyesapnya. Tatapannya melayang keluar jendela tapi Ridwan tidak lagi melihatnya.
Ridwan hanya berani mengungkapkan hal semacam ini di hadapan Arnold. Kalau dia menggunakan trik yang sama untuk berbicara dengan Alex, pria itu mungkin sudah pergi. Selain itu, masih ada Bunga. Banyak orang tahu bahwa dia telah diketemukan. Setelah kembali ke keluarganya, dia menganggap dirinya adalah orang luar. Dengan orang tua yang kaya, dia tidak perlu lagi hidup dengan malang.
Memikirkan hal ini, Ridwan sangat marah, seolah-olah Bunga yang tidak mau menggunakan uang keluarga Handoko adalah sebuah dosa yang sangat serius; kalau Bunga mengatakan dia tidak punya uang, itu hanya karena dia tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar. Bukankah sekarang dia punya uang sebanyak yang dia mau?
