Dia berkata pada Bunga, "Alex akan menjemput ayah dan ibumu, kita berdua bisa memesan makanan dulu."
Setelah mengatakan itu, Arnold bangkit dari sofa, mengenakan mantelnya dan membawa Bunga keluar dari perusahaan.
"Di mana kamu memesan restoran? Apa itu masakan Cina atau Barat? Yah, aku belum pernah makan bersama kedua orang tuaku di restoran. Arnold, apa kamu tahu di mana orang tuaku tinggal sebelumnya?"
Waktu untuk mengenali satu sama lain terlalu singkat, dan Bunga masih belum memahami semuanya.
Ketika mereka tiba di sebuah restoran Cina kelas atas, Arnold memesan makanan terlebih dahulu. Tidak butuh waktu lama bagi Alex untuk membawa Maria dan Yosef, dan mereka saling menyapa begitu mereka bertemu satu sama lain.
Bunga duduk di samping Arnold, Alex duduk di sebelah Arnold, dan Maria dan Yosef duduk di samping Bunga.
"Aku seharusnya mengundang Paman dan Bibi Handoko untuk makan, tapi aku selalu tidak punya waktu dan itulah kesalahanku sampai hari ini." Arnold mengangkat gelasnya untuk menghormati Maria dan Yosef, berkata dengan sangat tulus.
"Apa yang kamu katakan? Kamu justru sudah membantu kami menjaga Bunga dalam waktu yang begitu lama. Kamilah yang seharusnya berterima kasih padamu."
Yosef meminum alkohol di gelasnya.
Arnold juga meminum semua alkohol yang ada di gelasnya, dan hubungan mereka tampaknya telah meningkat pesat dalam waktu singkat.
"Ya, Arnold, ketika aku mengobrol dengan Bunga, Bunga memberitahuku bahwa kamu selalu merawatnya dengan baik, dan aku ingin berterima kasih. Terima kasih telah menjaga Bunga selama bertahun-tahun."
Bunga terpana oleh kata-kata yang diucapkan Maria, kenapa dia tidak ingat bahwa dia telah memberitahu ibunya tentang dirinya dan Arnold? Apa mungkin dia lupa dengan apa yang dia katakan?
"Itulah hal yang sudah seharusnya kulakukan. Aku beruntung bisa bertemu gadis sebaik Bunga."
Arnold sangat pandai bicara. Wajah Bunga tersipu karenanya. Yosef dan Maria banyak berterima kasih kepada Arnold. Tentu saja, Alex juga tidak tinggal diam, jadi dia menuangkan segelas alkohol untuk Arnold dan berkata, "Arnold, ayo, aku akan bersulang untukmu, demi keluarga kami, terima kasih sudah menjaga Bunga untuk kami."
Keluarga Handoko bergantian mengucapkan terima kasih kepada Arnold, yang membuat Arnold merasa malu. Arnold dan Alex berdiri untuk saling bersulang. Gelas mereka dipenuhi dengan rasa kerendahan hati dan syukur yang kuat.
Setelah tiga gelas alkohol, Arnold dan Alex duduk kembali, dan kemudian Arnold berkata kepada keluarga Handoko, "Hari ini, aku mengundang paman dan bibi Handoko untuk makan malam, tapi justru kalianlah yang berterima kasih, sehingga membuatku merasa malu. Semua yang kulakukan untuk menjaga Bunga adalah atas kehendakku sendiri. Paman dan Bibi tidak perlu repot berterima kasih padaku seperti ini."
Yosef dan Maria menganggap Arnold adalah pria yang menyenangkan dan sopan, dan mereka juga merasa bahwa Arnold adalah calon menantu yang paling cocok untuk putri mereka. Maria mungkin sudah memiliki rencana untuk menjodohkan putrinya dengan Arnold. Kelihatannya itu takkan sulit untuk dilakukan.
"Inilah yang memang sudah semestinya kami lakukan, Arnold, kamu tidak perlu malu." Yosef masih berkata pada Arnold.
"Oke, oke, semua orang sudah sangat familiar, kenapa kita masih bersikap begitu sopan. Ayo kita nikmati hidangannya, kalau tidak masakannya akan jadi dingin." Alex memang lebih sering mendengarkan.
Semua orang berhenti berbicara, dan kemudian semua orang mulai makan bersama. Di tengah keheningan semua orang, Arnold dan Bunga saling memandang, dan mata Bunga seolah mendesaknya. Arnold tersenyum pada Bunga dan memberikan makanan untuk Bunga. Sepertinya dia hanya mengatakan agar jangan khawatir dan dia akan menanganinya.
Tapi Bunga adalah orang yang tidak sabaran, dan dia juga berpikir bahwa ini adalah urusan keluarganya sendiri. Kalau Arnold disuruhnya berbicara tentang ini, tidak bisa dipungkiri bahwa keluarganya akan memiliki kesan buruk terhadap Arnold, jadi dia mulai angkat bicara setelah makan dua suap makanan. Dia berkata, "Ibu, Ayah, sebenarnya Arnold mengundang kita makan malam karena ada satu hal yang ingin kukatakan pada kalian."
Maria meletakkan sumpit di tangannya, tersenyum pada Bunga, dan menatap Bunga dengan ekspresi serius dan patuh. "Katakan saja, ibu mendengarkan."
Maria mengira bahwa Bunga akan membicarakan hubungannya dengan Arnold, tapi kata-kata Bunga selanjutnya membuat Maria benar-benar tidak senang.
"Ayah, Ibu, aku tidak ingin bekerja di perusahaan keluarga Handoko. Aku ingin bekerja diluar sana dan melakukan penjualan. Aku tahu kalian mungkin tidak senang kalau aku melakukan itu, tapi penjualan adalah hal yang selalu ingin kulakukan. Jadi aku benar-benar berharap kalian mau menyetujui permintaanku ini."
Ketika Bunga berbicara, kepalanya menunduk, seolah-olah dia tidak bisa mengucapkan kata-kata ini dengan kepala tegak. Alex mendengarkan ucapannya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia adalah pria yang sangat berhati-hati, adik perempuannya pasti punya alasan untuk mengatakan ini, tapi Alex masih tidak setuju kalau Bunga akan melakukan penjualan.
"Bunga, apakah karena ibumu tidak senang dengan hal itu maka kamu mengatakannya? Atau ada seseorang yang mengatakan sesuatu yang tidak kamu sukai? Jangan khawatir, ibu akan menyelesaikannya untukmu." tanya Maria
Sejujurnya, Bunga paling takut mendengar perkataan Maria kalau dia mengatakan ini, Bunga tidak tahu bagaimana cara menolaknya. Bunga adalah orang yang tidak pernah begitu saja menolak orang lain.
Setelah Maria mengatakan ini, Bunga merasa tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Yosef dan Alex tidak ada di pihaknya. Bunga merasa terisolasi dan tidak berdaya selama sementara waktu.
Dia hanya bisa melihat ke arah Arnold untuk meminta bantuan. Arnold tidak menduga bahwa Bunga begitu tidak sabar dan mengatakan semua itu. Dia juga memandang Maria dengan malu, dan akhirnya berdiri di samping Bunga. Lalu, dia menjawab kata-kata Maria, "Bukan seperti itu, bibi. Bunga selalu menjadi orang yang sangat mandiri. Dia ingin menjadi wiraniaga. Itu adalah impian Bunga ketika dia masih kecil. Dia pergi kuliah agar bisa bekerja di bidang penjualan."
"Hanya saja Bunga tidak berhasil sebelumnya, dan ketika kami bertemu lagi, situasinya saat itu masih agak membingungkan dan aku mengajaknya bekerja di perusahaanku. Ketika dia bekerja di perusahaanku, rumor beredar dan beberapa orang mengatakan hal-hal yang tidak bisa diterima. Selain itu, kejadian sebelum ini telah memberikan pukulan yang besar bagi Bunga, kurasa itulah mengapa Bunga mengatakan hal seperti itu."
Setelah mengatakan itu, Arnold juga menceritakan sekelumit dari masa lalu Bunga yang menyakitkan, dan perasaan iba Maria terhadap Bunga segera timbul. Mengingat kembali apa yang dikatakan Bunga pada dirinya di rumah sakit sebelum ini, dia berkata bahwa seseorang selalu memaksanya melakukan hal-hal yang tidak dia sukai. Bunga membenci kehidupan yang seperti itu. Memikirkan tentang apa yang dikatakan Bunga barusan, Maria tidak lagi bisa memaksa Bunga.
"Oh, aku sangat mencintai putriku, tapi aku tidak memikirkan apa yang diinginkan Bunga. Kalau memang itulah hal yang selalu ingin dilakukan Bunga, kurasa akan baik-baik saja kalau Bunga melakukannya. Keluarga kami akan mendukung Bunga."
Ada beberapa desahan dalam kata-kata itu, tapi tujuan Bunga telah tercapai, itu bagus.
"Terima kasih ibu, karena telah memahamiku."
Bunga langsung tampak bahagia. Arnold memandang Bunga dengan senang, dan suasana hatinya secara alami membaik. Melihat pemandangan ini, Alex juga merasa sangat senang.