Satya tidak terburu-buru. Dia berkata dengan enteng, "Yang merah itu masih baru, lebih mahal, dan lebih cocok untukmu. Beri aku yang emas."
Citra tidak mau. Dia sudah memikirkannya sejak lama. Sebenarnya dia ingin menyimpan cincin pemberian Satya, tetapi arti cincin itu terlalu istimewa. Jadi, dia mengembalikannya bersama dengan jam tangan merah itu. Tapi jam tangan emas ini terlalu berharga untuk dikembalikan.
Melihat Citra tidak berbicara, Satya melirik ke arah tangan kiri Citra. Gadis itu selalu memakai jam tangan pemberiannya di sana. Satya berkata dengan tenang, "Kamu sepertinya sudah terbiasa memakai jam tangan itu, apa kamu tidak ingin menggantinya? Apakah kamu ingin terus memakai jam tangan pasangan meski sudah putus dariku? Kamu tidak khawatir tentang pendapat pria lain?"