Mata Citra menatap ke tempat lain. Apa yang dikatakan olehnya saat menyusun rencana pernikahan dengan Miko saat itu benar-benar tidak memiliki makna apa pun. Dia hanya bercanda saat itu.
"Satya, pikiran orang bisa berubah. Yang aku inginkan sekarang berbeda dari sebelumnya. Mungkin bisa berubah lagi di masa depan. Aku hanya ingin bertanya apakah kamu bisa menerima kemungkinan lain bahwa aku tidak ingin punya anak. Jika kita berdebat tentang masalah ini saat usia kita sudah lebih dari 30 tahun, semuanya akan terlambat."
Satya memandangi wajah Citra yang putih dan halus. Alisnya berkerut dalam. Tatapan matanya bahkan menjadi lebih dingin. Melihat hal ini, Citra menggerakkan bibir merahnya, "Jika kamu dapat menerima bahwa mungkin tidak akan ada anak di masa depan, mari kita menikah."