Karena merasa bahwa gerakannya menyebabkan ketidaknyamanan pada Citra yang sedang tidur, Satya menghentikan segala aktivitasnya. Dia memeluk pinggangnya dan mendekap tubuh Citra dengan erat. Dia mencium bibir, wajah, dan rambutnya.
Citra tahu bahwa Satya salah paham, tapi dia tidak menjelaskan karena memang tidak ada penjelasannya. Dia tidak ingin memberitahunya alasan sebenarnya mengapa dia menangis.
Satya terus memeluknya. Dia menghiburnya dengan menepuk pelan punggungnya. Di sisi lain, Citra juga meraih pakaian Satya dan memegangnya erat. Air mata yang telah ditahannya sedari tadi, kini tanpa disadari berubah menjadi isakan yang membuat tubuhnya berguncang.