Tapi sekarang, kenyataan yang berbeda ada di depan mata Satya. Dia tidak pernah menjadi orang yang emosional atau gegabah, tapi berita ini membuatnya merasa bahwa dia tidak bisa mengendalikan dirinya.
Suara Satya masih tenang meski ia menyimpan rasa bingung di dalam hatinya. Dia menatap Citra dengan tatapan yang sangat dalam, "Katakan padaku, mengapa kamu mengetuk pintu kamar Ferro setelah tengah malam saat itu?"
Meski Satya mengatakannya dengan sangat lembut, dan dia tidak bertanya sebelumnya, tapi pertanyaan ini sungguh terasa tajam untuk Citra. Jika dia harus mendeskripsikannya secara akurat, ini mungkin bisa disebut sebagai penyelidikan. Tetapi tetap saja, pertanyaan ini masih membuat Citra terhenyak. Apakah ini artinya Satya memiliki keraguan tentangnya?
Citra menggelengkan kepalanya, "Aku tidak pergi ke kamarnya."