Citra berkata dengan serius, "Jangan melihatku terus, lihatlah ke depan, kalau tidak, kita bisa menabrak seseorang."
Satya menatapnya dalam-dalam, dan kemudian melihat ke depan lagi. Citra memandang sisi samping dari wajahnya yang tampan dan sempurna. Dia berkedip, "Apakah kamu takut aku akan membencimu?"
Bibir Satya sedikit bergerak, tapi dia masih sangat tenang dan berkata dengan ringan, "Kamu mencintaiku."
Citra tersenyum. Dia membungkuk dan berkata sambil memberi Satya senyuman hangat, "Itu belum tentu benar, seperti yang kamu katakan, aku selalu berpikir kamu adalah seorang pria terhormat dan lebih dapat diandalkan. Kamu adalah pacarku."
Mata Satya masih menatap lurus ke depan, wajah tampannya tetap tidak berubah. Dia mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Citra, dan berkata dengan ringan, "Ya, kamu benar. Aku telah menidurimu berkali-kali. Seluruh dunia tahu bahwa kamu adalah pacarku. Bahkan jika kamu membenciku, apa yang dapat kamu lakukan?"