Karena keterampilan memasak Satya sangat bagus, hanya membutuhkan beberapa menit untuk membuat mie. Citra langsung pergi makan usai berjalan-jalan sebentar di taman. Dia dengan genit menarik pria itu untuk menemaninya. Satya meliriknya dan setuju. Meskipun dingin, dan angin bertiup sangat kencang di luar, Citra masih dalam suasana hati yang baik.
Citra berjalan mendekat, memegang lengan Satya dengan kedua tangan, dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Mengapa kamu begitu pandai memasak?"
"Jika kamu lebih sering memasak, kamu akan pandai."
"Apakah kamu sering memasak?"
"Saat aku di AS, aku masak setiap hari." Karena Satya merantau ke luar negeri, tidak banyak makanan favorit di negara asing itu, jadi dia harus memasak sendiri.
"Satya…" Citra ragu-ragu beberapa detik. Dia menatap laki-laki dengan wajah tampan dan mata gelap itu, lalu bertanya, "Kamu bilang kamu punya saudara perempuan. Apa kamu punya keluarga yang lainnya?" Faktanya, ada sedikit kecemasan saat Citra menanyakannya.
