Aroma hujan yang turun semalam terasa menyegarkan. Tanah basah dan becek menimbulkan bercak noda kotor di sana sini, namun hal ini tidak menyurutkan niat Kapten pasukan Castiello untuk menyusuri wilayah yang sama selama dua hari. Iris safir Eckart memincing tajam saat memandang ke sekeliling area hutan dimana insiden longsornya tanah saat para Ladies tengah berkuda.
Ia dapat melihat dari tempatnya berdiri bahwa struktur tanah yang dipijaknya saat ini, memang rawan untuk terjadi longsor terlebih lagi jika hujan baru saja turun. Entah mengapa sang Kaptern pun setuju dengan pendapat Duke saat berkata hendak melakukan penyelidikan.
"Sudah kubilang, mereka mengerjakannya terlalu rapi," seru sebuah suara yang mendesis. Iris safir Eckart melirik ke arah asal suara tersebut, seekor ular berwarna kecoklatan baru saja berbicara.