Suara denting jarum jam terdengar lebih keras, semakin membuat degup jantung pria bersurai pirang berirama senada. Keringat dingin mengalir membasahi dahinya, Devian masih tak berniat membuka mulutnya. Bahkan setelah menerima ancaman dari sang Duke , pria itu masih saja terdiam seribu bahasa.
Tidak, sang Pangeran sebenarnya sangat ingin menjelaskan hanya saja bibirnya tak mau terbuka, lidahnya terasa kelu sehingga ia mendadak menjadi bisu.
Jika seseorang bertanya apa kau jatuh cinta dengan si Bungsu Lorraine, mungkin dulu secara gamblangnya ia akan menjawab ya tanpa rasa takut. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda sejak kedatangan Kaelyn kembali.
Ia tak akan mengira selama ini, alasan mengapa gadis Braun itu ternyata menahan perasaannya ketika sang Pangeran tengah bersenang-senang dengan wanita lainnya. Devian berpikir karena mereka terpaut jarak yang jauh, Kaelyn selalu saja mengacuhkan setiap tingkah lakunya.