Air matanya telah mengalir begitu deras. Tangannya dipenuhi cairan kental merah yag berasal dari tubuh pria bersurai kelam yang bahkan tampak berjuang hanya untuk membuka mata. Eve menggenggam tangan sang Duke yang dingin.
Entah hanya perasaannya saja atau memang tangannya terasa jauh lebih dingin dari biasanya. Gadis bersurai perak itu berusaha menekan agar luka pria itu menutup, namun darah tetap merembes melalui pakaiannya.
"Hiks- maaf … seharusnya aku tidak pergi ke opera," kata Eve diiringi isak tangis yang semakin deras.
Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa kediaman Castiello diserang sampai sekacau ini. Para penjaga, pelayan bahkan Erudian sekali pun dapat ditumbangkan. Semuanya terasa aneh ia tidak dapat membayangkan sosok yang menerobos masuk ke mansion.
Raut Eve tampak cerah saat melihat mata yang semula terpejam perlahan terbuka, sepasang ruby sayu menatapnya. Ini begitu menyiksanya.
