Bab 6,
Amanda membayangkan kalau wajah pria di sana sangat menakutkan, rahang yang kokoh ditumbuhi rambut-rambut kasar, alis lebat dengan bekas luka yang membela alisnya, sorot mata tajam dengan bola mata yang bekerja di sebelah sana. Seperti tokoh penjahat di film yang ia tonton, kurang lebih seperti sosok bajak laut dengan sebelah tangan yang siap menunggu suka siapapun korbannya.
"Sebaiknya aku tidak ikut dengan orang ini, Lalu bagaimana aku bisa tidak ikut campur dengan ini yah?" Amanda, menjauh sajalah, atau cepat tinggalkan tempat ini.
Tringgg!
Suara notifikasi ponsel Amanda mengejutkannya, matanya takut dan terkejut.
Sementara jantungnya tak kalah berdetak kencang tak berirama, rasa khawatir dan juga takut itu menyelimut dalam waktu singkat sementara kaki Amanda begitu kaku digerakkan.