Jeong Il's pov
"Tidak!" Ra Im berteriak sangat keras hingga mengejutkan beberapa orang. "Pernikahan ini harus tetap terjadi! Aku tidak peduli, Ha Jeong Il. Aku harus menjadi istrimu!"
Bahkan di saat seperti ini sikapnya masih saja sama? Ah, apa yang bisa diharapkan darinya?
Tidak ada.
"Jagiya, ku mohon. Pernikahan itu harus terjadi, hanya tinggal dua hari lagi." Ra Im menatapku dengan tatapan tajam. "Atau aku akan menyakiti Ha Wook yang kau cintai itu!" aku mencengkeram kedua bahunya dan menggoncangkan tubuhnya, berharap supaya ia tersadar.
"Kenapa kau selalu saja seperti ini? Tidak bisakah kau bersikap sewajarnya manusia?"
"Lalu aku harus bagaimana? Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu. Kita sudah menjalani ini selama 7 tahun dan itu bukan waktu yang singkat aku memperjuangkan semua ini." suaranya melembut, ia menghapus air matanya kasar dan menatapku dengan tatapan sendu.