Author's pov
Kang Dae menatap bianglala yang sangat besar di hadapannya, beberapa detik kemudian dia menunduk melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
"Sebenarnya, apa yang di rencanakan Ha Wook? Aku tidak bisa menebaknya sama sekali. Kenapa dia menyuruhku menunggu di depan loket bianglala?" katanya gelisah. Bagaimana tidak gelisah? Ia paham dengan benar bagaimana rencana Ha Wook yang terkadang tidak masuk akal sehat.
Ting
Ponselnya berbunyi, ia membuka sebuah pesan dari seseorang yang berstatus mantan kekasihnya.
Ha Wook : Hey, saat cokelatnya datang buka bungkusnya dan lakukan apa yang ku tulis!
Jangan meneleponku atau aku akan membunuhmu!
Kang Dae menghela napas putus asa, ia benar-benar tak paham dengan mantan kekasihnya itu. Entah bagaimana mulanya, jantung Kang Dae berdebar-debar dan ia memutuskan menenangkan dirinya dengan mendengarkan lagu My Precious dengan earphone kesayangannya.