Jeong Il's pov
Deg
Jantungku seakan berhenti berdetak saat merasakan benda kenyal dan lembut menempel tepat di bibirku. Tunggu, apa artinya ini? Aku tidak bermimpi, kan? Benar dia menciumku? Ya walaupun hanya sekedar kecupan saja, aku sudah sangat bahagia.
Rasanya sangat senang bertemu dengannya setelah dua hari tak melihatnya, ya meskipun kami selalu berkirim pesan. Kerinduan yang ku rasakan padanya tak berkurang, malah tambah saja.
Aku sengaja membeli semua ini untuk melihat senyuman di wajah cantiknya, hanya itu saja yang ku inginkan. Ternyata aku mendapatkan lebih dari yang ku duga dan aku sangat bersyukur untuk itu. Tidak bisakah waktu berhenti sekarang? Aku hanya ingin saat-saat yang membahagiakan seperti ini, hanya ada aku dan seseorang yang ku cintai.
Ha Wook menjauhkan kepalanya dariku, dia menatapku dengan senyuman lebar. "Kau menyukai apa yang ku beli? Padahal semua ini tak sesuai dengan identitasmu biasanya." Aku memulai pembicaraan untuk mengusir kegugupanku.