Ha Wook's pov
Di dalam mobil yang hanya ada aku dan Papa, diantara kami tak ada yang memulai pembicaraan. Aku tidak mau mengeluarkan sepatah kata pun dan manusia bernama Adam Farabi ini merasa canggung. Tentu saja, meskipun kami tinggal satu atap selama beberapa hari kami tidak pernah sama sekali berinteraksi dengannya berdua saja seperti ini.
"July, Papa-" suaranya terhenti saat ponselku berbunyi dan aku mengangkat telepon dari seseorang yang akan ku rindukan.
"Ada apa Goyang-i?" aku langsung bicara mengangkat telepon.
"Kau pergi kuliah kan?"
"Tentu saja, aku ada kelas pagi hari ini. Sekarang aku sedang dalam perjalanan."
"Kau tidak naik bus, kan?"
"Tidak."
"Baiklah, datanglah nanti sore setelah kelasmu selesai. Kita akan pulang bersama nanti."
"Oke."
"Hah, ini baru hari pertama dan aku sudah merindukanmu."
"Aku juga, kita tahan hingga sore ya."
"Baiklah. Hati-hati."