Lain kali, tidak perlu repot mengantarkan makanan, Intan. Aku juga sudah sarapan di rumah.
Intan yang mengingat kalimat Daniel langsung tertawa kecil dan mengaduk minumannya pelan. "Tidak mau merepotkan," gumam Intan dengan sebelah bibir terangkat.
Bilang saja kalau kamu tidak mau melihatku di kantormu, Daniel, batin Intan, cukup tahu dengan apa yang dimaksud Daniel. Dia juga cukup mengerti jika pria tersebut tengah menjaga jarak darinya dan Intan yakin semua karena Natalia. Hingga dia menghentikan gerakan tangannya dan tersenyum sinis.
"Kamu mau memiliki Daniel, Natalia? Jangan harap. Aku akan terus menghalangi kalian," ucap Intan dengan penuh percaya diri.