Chapter 30 - Mencari Telur(3)

"Specter"

Tiba tiba badan aku terasa ringan, ku merasakan aliran mana di sekujur badan ku, lalu mana itu berubah menjadi baju kemeja biru, celana panjang biru dan jubah biru, lalu tongkat kayu ku berubah menjadi tongkat sihir sepanjang 40cm berwarna biru.

Aku mengambil tongkat itu dan membuat sebuah duri es tanpa merapal dan menembakan nya ke penghalang sihir itu, lalu ku naik ke darat.

"Kekuatan baru ku?"

Aku membayangkan pakaian ku hilang dan benaran hilang kecuali celana yang ku pakai sebelum nya, dah tongkat ku kembali semula.

"Specter"

Baju itu muncul lagi dan tongkat ku berubah.

Aku memutuskan untuk kembali seperti semula.

Aku memasukan telur hijau itu ke dalam tas sihir ku, namun telur nya keluar lagi.

'Sudah penuh ya'

Aku mengambil satu gulungan dan membukanya.

"Storage"

Tiba tiba semua telur di tas ku lenyap.

"Hoooh..."

Aku mengambil telur hijau yang tergeletak di tanah dan memasukan nya ke dalam tas sihir.

'Haah.. ku merasa lapar'

Aku mencari beberapa potong kayu, lalu aku mengeluarkan daging babi hutan itu dan menusuk nya dengan ranting tajam, lalu ku bakar sisa kayu nya dan memasak daging itu.

Setelah matang, aku memakan daging panggang itu.

lalu aku mencari telur lagi.

Sekitar 2 jam ku berkeliling hutan, ku menemukan 40 telur biasa, 10 telur kuning dari monster dan 3 telur hijau.

Dengan kekuatan baruku, aku bisa dengan mudah melewatinya semua jebakan maut itu.

Namun selama 2 jam itu ku tidak menemui orang lain kecuali 3 gadis itu.

"Apa kalian bertemu murid lain?"

"Tidak, kami juga tidak melihat telur bekas mereka jika mereka kalah"

'Apa yang terjadi?'

"Sebaiknya kita bersama sama dulu, sepertinya hanya tersisa kita ber empat di hutan ini" ucap ku.

"Baiklah kami ikut dengan mu"

Kami ber empat berjalan di hutan itu lalu menemukan dataran luas dengan telur telur bertebaran dimana mana.

"Apa ini?"

Di tengah telur telur itu berdiri seorang pria dengah rambut panjang acak berwarna merah.

Pedang nya berwarna merah darah.

"Akhirnya kalian datang juga"

Tiba tiba dia berlari ke arah kami ber 4.

"Kalian bertiga mundur!"

Aku menangkis pedang nya dengan tongkat kayu ku.

"Tongkat ini bukan dari kayu kan?"

"Ini kayu"

Aku menendang perut nya dan mundur.

"Kamu yang membunuh semua siswa?"

"Ya benar"

"Tapi kenapa!?"

"Untuk mencari telur warna warni"

"Jadi kamu membunuh semua siswa ini untuk mencuri telur nya?"

"Kamu salah, orang itu bilang jika kita mendapat telur warna warni kita di pastikan menangkan? Berarti kita harus membunuh semua orang dan jika semua terbunuh maka akulah yang menang"

"Kurasa kamu salah"

"Tidak! Aku benar!"

Dia menerjang ke arah ku lagi.

Tebasannya semakin kuat.

'Sial kalau begini terus ku bisa terbunuh'

Aku melompat mundur.

"Specter"

Aku lalu membuat 10 duri es dan menembakan ke arah nya.

Dia menghindari duri es itu.

"Apa ini? Kamu menyembunyikan kekuatan mu?"

"..."

Aku terus menembakan duri es.

"Ayolah ini bukan apa apa bagiku, masa kamu hanya bisa menggunakan duri es?"

"Wind blast"

Aku mengumpulkan udara dan membuat nya menjadi bola angin lalu menembakan ke arah nya.

Dia menghindari semua bola angin itu.

"Haha sama aja"

"Lock"

Bola angin ku berbalik arah dan mengenai punggung nya, lalu meledak.

"Argh!"

Dia terlontar ke arah ku.

"Sampai jumpa"

Aku membuat duri es dan menembakan itu ke dada kiri nya.

Lalu dia pecah dan jatuh tumpukan telur.

"Ok sekarang kita ambil sebanyak yang kita bisa"

"Tidak semua telur itu milikmu, kami tidak berhak"

"Benaran?"

Ku menggunakan gulungan itu dan semua telur di lapangan itu hilang.

"Selamat atas kemenangan mu"

"Aku agak sedih karena tidak bisa di elus Riala, tapi tidak apa apa"

"Hmm! Mungkin kalau kita minta dia mau melakukannnya"

Tiba tiba ku merasakan hempasan angin yang kuat dari atas.

Ketiga gadis itu terlontar ke belakang.

Lalu tiba tiba ku mendengar suara perempuan

"Sekarang kesempatan mendapat telur warna warni muncul!, kalau kalian mendapatkannya kalian bisa meminta apapun yang kalian mau sebanyak sekali, kalau tidak mampu silahkan kabur"

Ketiga gadis itu merinding ketakutan.

Aku melihat ke atas dan ada sebuah wyvern

Wyvern itu menerjang ke arah ku, ku segera menggunakan specter dan membuat perisai sihir.

Namun perisai sihir ku dengan mudah di hancurkan nya.

Aku di tabrak kepala nya.

Lalu ku terlontar.

Aku menembakan duri es terus menerus, dia menghindari itu semua.

"Wyvern yang ini sangat pintar"

Wyvern itu terbang ke atas dan menembakan 3 bola petir secara bersamaan, ku menghindari bola petir itu.

Tiap tembakan nya bertambah 1.

4 bola

5 bola

6 bola

7 bola

Aku berusaha semampu untuk menghindari bola petir tidak masuk akal nya itu.

Ntah berapa kali ku menghindar, sekarang bola petir nya ada 20 buah.

Seisi area menghindarku penuh bayangan hitam, ku melihat mulut wyvern itu penuh bola berwarna kuning.

"Sial!"

Aku membuat perisai sihir dan bola petir itu tertembak ke bawah.

'Ini wyvern atau naga petir!?'

Perisai sihir ku pecah.

Bola petir nya mengenai badan ku dengan telak, tapi.

'Huh?'

Aku tidak terluka sama sekali, seperti bola itu melewati ku saja.

Aku langsung membuat duri es dan menembakan nya ke wyvern yang sibuk mengumpulkan mana dari udara sekitar nya.

Duri ku menusuk sayap nya dah wyvern itu terjatuh lalu pecah menjadi cahaya.

"Haah!?"

Lalu ku tersadar, jika monster monster yang ada telur pasti mati jika terluka sebanyak sekali, tapi kekuatan nya meningkat.

Aku melihat sebuah telur warna warni jatuh, ku segera berlari dan menangkapnya sebelum menyentuh tanah.

Tiba tiba pandangan ku buram dan saat agak baikan ku melihat diriku ada di atas panggung, di depan ku banyak murid lain.

"Juara satu kita adalah Gale, dari kelas C tepuk tangan untuk dia" ucap gadis berbaju aneh berwarna ungu.

Lalu ku mendengar suara tepuk tangan meriah.

"Karena kemampuannya yang hebat dia akan di naik tingkatkan menjadi A dan mendapat hadiah uang sebesar 5 koin orichalcum"

Seorang gadis elf membawa nampan yang di atas nya sebuah kantong.

Dia berjalan ke depan ku.

"Ambil"

"Uuh.. huh ok"

Aku mengambil kantong itu lalu dia hilang.

'Apa semua team 1 bisa menggunakan teleport?'

"Gale kamu boleh meminta apapun yang kamu mau, apa yang akan kamu minta?"

"Aku... bolehkah aku bergabung dengan team 1"

Aku menundukan kepala ku.

".... Riala bagaimana ini"

Tiba tiba di samping nya muncul gadis berjubah merah

"Baiklah, buktikan di lapangan latihan kalau kamu pantas bergabung dengan kami"

-----------------