Pandangan Pei Qiqi menjadi kabur. Bibirnya saling menekan menjadi garis lurus saat melihat cincin itu.
Ada rasa sakit yang mencengkeram hatinya.
Dia mendongak dan menatap Tang Yu. "Apa maksudnya ini?"
Nada bicaranya setajam pisau. Dia kesakitan, tapi Tang Yu lebih sakit dibandingkan dia.
Tang Yu hanya meraih tangan kecil Pei Qiqi seperti itu, kemudian menariknya secara perlahan dan sedikit memaksa, untuk menyentuh pipinya. Cincin dingin pria itu menempel pada wajah mungil Pei Qiqi yang sedingin es…
Pei Qiqi seketika ingin menangis saat ini.
"Qiqi, aku akan menunggumu," ujar Tang Yu dengan suara parau.
Kata-kata ini seperti mantra yang berhasil membuat Pei Qiqi terjaga sepanjang malam...
Pada saat ini, dia menatap Tang Yu seolah ada bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya di mata pria itu. Tubuhnya menyusut. Dia menggigit bibirnya sendiri dan melihat Tang Yu dengan tatapan yang sulit ditebak, seperti melihat orang gila!