Pei Huan ingin melarikan diri, tetapi dia sangat malu hingga merasa tidak punya tempat untuk berdiri.
Lin Jinrong menatapnya dengan tenang, lalu berkata dengan suara yang terdengar serak, "Pei Huan, lama tidak bertemu."
Pei Huan berdiri tanpa jiwa. Dia tidak bisa bergerak selangkah pun atau mengucapkan sepatah kata pun.
"Aku dengar kau sudah menggugurkan anak itu, benar bukan?" Lin Jinrong menurunkan pandangannya dan bertanya dengan suara lirih.
Pei Huan menatapnya. Setelah terdiam lama, dia baru tersenyum, tersenyum di sela tangisannya. "Ya, anak itu sudah tidak ada. Pernikahan kita juga telah berakhir."
Begitu Lin Jinrong bangun, dia langsung menemui Pei Qiqi. Bukankah dia mengetahui hal ini?
Sakit hati ini semakin tak tertahankan. Pei Huan pernah mencintainya, sangat mencintainya hingga begitu dalam.
Itu adalah cinta yang dirasakan gadis muda yang berhati polos. Dia tidak ada bedanya dengan Pei Qiqi.