Sejak kecil Tang Xin sudah tahu kalau ibunya merebut ayah dari kakaknya itu, yang mana itu juga ayahnya…
Tapi kakak sangat sangat baik terhadapnya dan tidak pernah menunjukkan wajah buruk padanya, mungkin kakak mengasihaninya karena dia sakit.
Setelah makan, Meng Qingcheng tidak menemukan alasan untuk tinggal lebih lama lagi, dia pun undur diri.
Zhao Ke mengantarnya ke pintu dengan senyuman, "Qingcheng, kalau ada waktu datanglah lagi untuk menjenguk Tang Xin, dia seorang diri di rumah juga kesepian." Ujarnya dengan raut wajah sedikit sedih.
Walaupun sudah hampir berusia 40 tahun, tapi Zhao Ke sangat merawat dirinya, wajahnya yang memang cantik itu pun terlihat lebih muda dari umurnya. Meng Qingcheng yang melihatnya juga merasa agak menyayangkan, entah bagaimana cara Tang Yu mempertahankan wajah pokernya terhadap wajah secantik ini.
"Bibi Zhao, aku pasti akan datang lagi untuk menjenguk Tang Xin." Meng Qingcheng mengatakannya sambil tertawa, dia tidak menyadari sudut mata Zhao Ke bergetar ketika mendengar dia memanggilnya 'Bibi Zhao' dua kata ini. Dulu dia adalah wanita tercantik di Kota B, mana bisa dia menerima orang lain memanggilnya bibi!
Meng Qingcheng membuka pintu mobil dan pergi dari sana dengan mengendarai mobilnya.
Tang Yu ditahan Tang Xin untuk menginap semalam. Setelah menemaninya bermain berbagai permainan kekanak-kanakan, dia kembali ke kamar tidurnya sendiri dan membereskan pekerjaan kantor sebentar. Tapi setelah itu dia tidak tahan untuk tidak memikirkan Pei Qiqi…
Baru saja pikirannya akan melayang, tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Dia sejenak tertegun kemudian berjalan ke arah pintu. Saat membuka pintu, yang dia lihat bukan Tang Zhiyuan seperti perkiraannya, melainkan adalah Zhao Ke.
Tang Yu menatapnya datar. Zhao Ke mengenakan setelan gaun tidur sutra yang cukup seksi, dipadukan dengan luaran dari bahan yang sama, hanya saja tali di pinggangnya diikat dengan sangat longgar, dia bisa dengan mudah melihat pemandangan indah di tubuh Zhao Ke.
Di tangan Zhao Ke ada segelas susu, dia kemudian tersenyum, "Tang Yu, jangan kerja sampai larut malam, tidurlah lebih awal."
Tang Yu tidak menerimanya, dia terus menatapnya datar dan berkata dingin, "Apa Tang Zhiyuan tahu kamu berpakaian seperti ini dan datang ke kamar anak tirimu?"
Zhao Ke sedikit malu, dia menutupi dadanya dengan satu tangan, "Tang Yu, jangan keterlaluan."
Tang Yu yang geram itu pun malas melihatnya lagi dan langsung menutup pintu…
Zhao Ke yang masih berdiri di depan pintu emosi sampai gemetar, selama hidupnya ini dia adalah wanita tercantik di Kota B, hanya Tang Yu yang berani merendahkan dia seperti ini…
Tidak, masih ada orang itu… Zhao Ke menarik rambutnya, sorot matanya terlihat tidak terima.
Setelah kembali ke kamar, Tang Zhiyuan terlihat sudah tidur. Namun saat Zhao Ke berbaring di sebelahnya, tangan Tang Zhiyuan tiba-tiba meraba tubuhnya…
"Sudah larut!" Ujar Zhao Ke tidak bernafsu.
Tang Zhiyuan baru saja akan mengatakan sesuatu, tapi begitu mendengar suara pintu ditutup di lantai atas diikuti dengan suara langkah kaki, seketika dia juga tidak bergairah dan langsung duduk, "Sudah selarut ini, apa itu Tang Yu?"
Zhao Ke juga ikut duduk dengannya, mendengar suara mobil dinyalakan, sudah jelas jika itu suara Tang Yu yang pergi.
Tang Zhiyuan duduk cukup lama dan menghela napas, "Sampai sekarang dia masih membenciku."
Zhao Ke hanya merasa dirinya ditampar lagi, tamparan sebelumnya adalah dari Tang Yu, dan sekarang adalah Tang Zhiyuan, tapi dia tidak berkata apa pun…
Tang Yu mengendarai mobil Audi putihnya melewati jalan Jiangbin sampai ke sebuah daerah kecil. Dia kemudian sampai di sebuah vila kecil tempat ibunya tinggal.
Karena sudah malam, ibunya mungkin sudah tidur. Tang Yu tidak ingin mengganggunya dan hanya duduk di mobil, membuka jendela lalu menghisap rokok…
Lin Yun beragama Budha, dia tidak makan daging dan juga selalu melakukan sembahyang, setiap hari dia juga bangun sangat awal. Dia pun terkejut saat melihat Tang Yu pagi harinya, "Kapan kamu datang?"