Ketika Pei Qiqi pergi, matanya sedikit merah karena habis menangis. Dia membuka pintu, dan tidak sengaja hampir menabrak Ibu Lin!
"Jika kamu tidak keberatan, ayo kita bicara!" Ibu Lin tersenyum dengan enggan. Dia membawa Pei Qiqi ke ruang teh yang terhubung dengan tempat perawatan Lin Jinrong.
Pei Qiqi duduk di hadapan Ibu Lin dengan kepala tertunduk, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ibu Lin mengangkat pandangannya dan menatap Pei Qiqi. Gadis ini memang memiliki paras yang sangat cantik seperti lukisan. Tidak heran jika Jin Rong dan Tang Yu menyukainya.
Pelayan di ruang teh itu berlutut untuk menuangkan teh yang enak, lalu undur diri dan berjalan keluar. Ibu Lin berasal dari keluarga dengan latar belakang yang yang bagus, dan pengendalian dirinya dalam bersikap juga baik. Dia berkata dengan tenang, "Minumlah tehnya dulu!"
Pei Qiqi mengangguk. "Baik!"