Pei Qiqi mendongak menatap pria tersebut.
Bukankah dia bilang baru akan datang hari Jumat dan Sabtu?
Kenapa sekarang di muncul di sini?!
Tapi Pei Qiqi… tidak berani bertanya dan hanya bisa menatapnya dengan wajah memelas!
Sorot matanya yang kasihan dan terlihat tanpa dosa itu benar-benar membangkitkan hasrat ingin menaklukkannya.
Tang Yu mengikuti hasrat dalam hatinya dan menunduk menciuminya…
Pei Qiqi ketakutan, dia membelalakkan matanya seperti hewan kecil yang malang.
Tang Yu yang bisa merasakan kegelisahan Pei Qiqi itu pun menatapnya dalam-dalam.
Di bawah tatapan seperti itu, Pei Qiqi nyaris tidak bisa bernapas. Dia hanya bisa melihat Tang Yu dengan tatapan tidak berdaya, suaranya juga terdengar sangat lemah.
Setelah selesai berbicara, Pei Qiqi pun menunduk.
Tang Yu menatapnya sejenak lalu menggendongnya.
"Apa itumu datang?"
Apa?
Pei Qiqi yang sedikit terkejut itu pun merasa kebingungan, dia membuka matanya menatap Tang Yu.
Suara Tang Yu sedikit dingin dan serak, "Urus itu dulu!"
Pei Qiqi duduk pelan-pelan.
Pei Qiqi melongo melihat…
Di dalam kamar mandi terdengar suara air, Pei Qiqi terduduk dan menggaruk-garuk kepalanya.
Tang Yu segera keluar lagi dan berkata datar, "Masih tidak bergerak?"
Walaupun suaranya dingin dan datar, tapi tidak terdengar sedikit pun nada menyalahkan. Namun Pei Qiqi tetap merasa takut padanya. Dia pun segera turun, untung di dalam tasnya ada beberapa pembalut, kalau tidak entah bagaimana nasibnya malam ini?
Tang Yu mengenakan gaun mandi dan duduk di sofa sambil menatap laptopnya, dia seperti sedang mengerjakan sesuatu.
Sorot matanya yang datar terlihat tidak marah karena masalah tadi, juga tidak terpengaruh karena masalah tadi.
Dia tidak seperti pria normal lainnya.
Bukankah dia seharusnya marah?
Pei Qiqi melihat noda merah itu dan tidak bisa berkata-kata.
Saat masih berpikir, tiba-tiba terdengar suara Tang Yu yang berkata, "Ganti spreinya, di lemari ada… carilah sendiri."