Chapter 99 - Guai

Luo Qiao ingin mendorong Ming Siran, tapi ia sendiri merasa otaknya hampir meleleh, membuatnya bahkan tidak memiliki tenaga untuk mengangkat tangannya.

Ming Siran menarik pinggang Luo Qiao agar ia lebih dekat dan dapat menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Luo Qiao.

Luo Qiao akhirnya merasa bisa bernafas dengan lega dan ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengomel, "Apa kamu mabuk?"

"Hmm…" hembusan nafas tipis berhembus dan dapat dirasakan dengan jelas oleh kulit leher Luo Qiao, suaranya terdengar berat dan tenang. Ming Siran melanjutkan kata-katanya, "Aku mabuk."

  "..."

"Biarkan aku memelukmu."

Di malam yang tak berujung ini, Luo Qiao mendengar perkataan seperti ini, hatinya menjadi luluh, jantungnya berdetak dengan lebih kencang, membuat kalimat penolakan tidak bisa keluar dari mulutnya.

Ia mungkin juga sedang mabuk, Luo Qiao sama sekali tidak bergerak.

  ...

Keesokan harinya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS