Luo Qiao melihat file rekam medis itu. Untuk sesaat yang melintas di benaknya adalah adegan pria jahat berjalan ke arahnya dalam kegelapan, serta suara di telinganya: Qiao Qiao …
Ia menutup matanya secara tiba-tiba, "Tidak ..."
Ming Siran menatapnya dan mengerutkan alisnya, "Tidak, apa?"
Suasana kamar sangat sunyi, Luo Qiao tidak menjawab. Ia seolah sedang ingin mengepalkan tangannya, sepertinya kenangan suram itu kembali dalam ingatannya dan nafasnya mulai naik turun tidak beraturan.
Ming Siran terus mengawasinya, melihat keadaannya saat ini, matanya dalam, dan ia segera mengulurkan tangannya untuk memeluk Luo Qiao.
Lengan pria itu lebar dan hangat, hembusan nafasnya halus, bulu mata Luo Qiao bergetar ringan, secara bertahap menyingkirkan bayangan gelap itu, dan perlahan meraih baju Ming Siran dengan jari-jarinya.
Ming Siran memeluknya, membelai rambutnya dengan lembut, dan menyelipkannya ke belakang telinga.