Luo Qiao baru selesai makan ketika Luo Zelan membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. Gadis itu sepertinya mendengar sura ribut-ribut di luar.
Ia meletakkan sumpitnya dan bertanya dengan kebingungan, "Apa yang terjadi di luar?"
Luo Zelan menutup pintu untuk menghalangi kebisingan yang ada di luar. Ekspresi wajahnya tetap datar dan ia menjawab dengan nada bicaranya yang dingin seperti biasanya, "Tidak ada apa-apa, kamu hanya salah dengar."
Ia mengambil sebuah bangku dan duduk di tepi tempat tidur, mengambil sebuah apel dari meja, dan memotongnya untuk sang adik.
Luo Qiao melihat jari-jari kakaknya yang putih itu. Pria itu bergerak perlahan, menampakkan keanggunan dari sosoknya yang dingin itu.
"Aku tidak memberi tahu orang tua kita kalau kamu sakit."
Tatapan Luo Qiao ditarik dari tangannya dan mengangguk, "Ya, jangan sampai mereka khawatir."