Chapter 225 - Aku Memang Buta

Suara wanita itu terdengar sangat lembut, diiringi dengan sifat acuh tak acuh dan kesombongan yang sangat dominan, "Bawa pergi."

Segera ada tanggapan hormat dari pengawal, "Baik, Nona."

Setelah mengalami pelecehan secara verbal itu, si Nona mengusir si pria dengan kondisi mulut yang disumpal.

Luo Zelan menyipitkan matanya dan melihat ke arah datangnya suara.

Beberapa saat kemudian, kaki ramping milik si wanita terlihat keluar dari ruangan itu. Wajahnya nampak sangat luar biasa, dilihat berkali-kali pun, keindahan wajahnya tetap mampu membuat siapa saja berdebar, tapi kesempurnaan wajah itu tampak tak sepenuhnya, karena mata wanita itu tidak bercahaya, dan tampak suram.

Dengan bantuan pengawal, ia berjalan keluar dari ruangan.

Luo Zelan menurunkan tatapan matanya dan sedikit menyipitkannya. Rokok yang sudah menyala itu perlahan-lahan terbakar, menerbangkan asap putih dari jari-jarinya yang seputih batu giok itu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS