Chapter 188 - Aturan tak terucapkan

Ming Siran meraih handphonenya, mengetik dua kata dengan jari rampingnya, dan meletakkan telepon setelah menjawab.

Tapi tidak sampai satu menit, handphonenya sudah berbunyi lagi.

Dia tidak menerimanya lagi.

Ruang tamu yang semula hening, menjadi bising karena bunyi handphone yang tidak ada hentinya, dan ini sedikit membuat Luo Qiao geram.

Luo Qiao perlahan mengambil cangkir dari meja, minum air, lalu bertanya dengan santai, "Siapa?"

Ming Siran menjawab, "Klien."

Tanya Luo Qiao, "....perempuan?"

Ming Siran kembali menjawab singkat, "Seorang tante-tante."

Oh tante-tante….

Detik berikutnya, terdengar pria itu sedang membalik halaman dokumennya dan berkata dengan tanpa ekspresi apapun di wajahnya, "Dia bilang ingin merawatku."

Luo Qiao segera menyemburkan air yang diminumnya dan tidak berhenti terbatuk-batuk.

  !!!

Ming Siran diam-diam mengambil selembar tisu dan menyerahkannya pada Luo Qiao.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS