Ketika hendak melangkahkan kakinya, Luo Qiao baru saja teringat bahwa handphonenya ada di tangan sang kakak, sembari mengulurkan tangan ia berkata, "kak, handphone ku."
Luo Zelan menjawab tanpa melihat ke arah Luo Qiao, "Disita."
"Kak!!"
Pria itu mengangkat matanya yang dingin dan menatap adiknya.
Luo Qiao menjawab, ".... baiklah, aku akan menurut saja apa katamu."
Melihat bagaimana tatapan mata Luo Qiao, Luo Zelan tiba-tiba memanggil Luo Qiao, "Tunggu."
Luo Qiao menoleh.
Pria itu mengangkat dagunya, "Ada hadiah untukmu di dalam kotak di sana, buka dan lihat apakah kamu menyukainya."
Luo Qiao berjalan dengan sedih dan mendengus, "Jangan berpikir bahwa satu atau dua hadiah kecil bisa membujukku."
Luo Qiao berjalan ke kotak itu. Ia membuka kotaknya, dan detik berikutnya----