Sesampainya mereka di kantin sekolah, Arslan segera memesan jajanan kantin untuk mereka bertiga, dan memberikannya kepada Yeri dan Yosi. Merekapun berbincang sembari memakan jajajan yang sudah Arslan beli dengan uang sakunya, ia sudah berjanji untuk mentraktir mereka berdua.
"arslan, memangnya apa yang mau kau bicarakan?". Tanya Yeri penasaran.
"uhm, kalau begitu to do point saja ya.., aku ingin mengajak kalian bergabung dalam timku". Kata Arslan yang membuat mereka semakin bingung.
"tim? Tim apa maksudmu?". Yosi yang mendengar itu segera bertanya pada Arslan, apa maksudnya mengajak mereka bergabung dengan timnya?
"aku akan membentuk tim gaming. Kita bertiga akan bermain game untuk menghasilkan uang. Apa kalian berminat?". Kata arslan yang langsung disambut baik oleh Yosi dan Yeri.
"game seperti apa itu ar?" Tanya yosi.
"game klasik Run Scape, setauku game itu sudah ada sejak tahun 1999. Game itu sangat populer di kalangan orang barat. Dan apa kalian tahu artinya itu?"
Yeri yang mendengar itu seakan terdengar sangat antusias, game yang menghasilkan uang tidak sekalipun terbesit dalam pikirannya.
"jadi kita akan bermain game Run Scape dan melakukan jual beli secara online, lalu kita bisa menghasilkan dollar dari game itu?"
"tepat!". Sahut Arslan sambil menegak minuman kopi susu instan miliknya.
Yosi dan Yeri pun saling pandang. Mereka tidak menyangka Arslan memiliki ide gila seperti itu di umurnya yang sekarang. Bocah ABG yang dapat menghasilkan uang sendiri, kebanyakan kejadian itu hanya mitos. Namun realisasi menyingsing mereka berdua saat mendengar ide itu.
"tapi,bagaimana kita memulainya? Sedangkan kita butuh satu set Komputer dan Internet yang mumpuni…''. Ujar Yeri yang khawatir rencana mereka tidak akan berjalan lancar.
"untuk komputer tidak perlu high spec, kalian hanya perlu menggunakan intel Pentium, ram 1gigabite, juga untuk grafik kalian bisa memakai MatroX, gunakan Safe Mode untuk Video settingnya. bagaimanapun ditahun ini tidak banyak high spec yang tersedia di pasaran dengan harga murah". Ucap Arslan yang menjelaskan secara detail spesifikasi computer yang aman untuk mereka gunakan, meskipun low budget.
Setelah memikirkan masalah ini, Yosi dan Yeri segera mengangguk setuju untuk bergabung dalam Tim Arslan. Bagaimapaun juga mereka tergiur untuk menghasilkan uang sendiri lewat bermain game, profesi yang sangat mereka minati tentunya.
" lalu, apa kita akan bermain sendiri di rumah masing-masing?". Tanya Yosi yang kemudian disambut tawa kecil Arslan.
"pertanyaan bagus Yos. Untuk masalah itu, kita tidak akan bermain dirumah masing-masing, itu jelas tidak mungkin ketika kalian masih belajar bermain game yang baru kalian mainkan. Kalian butuh belajar mekanisme game itu, dan tentu saja itu tidak sebentar. Butuh proses yang panjang untuk menjadi Farmer sejati…"
"Farmer?", sanggah Yeri
"ya, farmer. Itu sebutan untuk gamer yang menghasilkan uang lewat game. Lalu, aku ingin kau, yeri, mencarikan tempat untuk kita bermain. Kalau bisa dirumahmu. Kalau kau bingung untuk berbicara dengan keluargamu, aku akan dengan senang hati membantumu berbicara dengan mereka. Bagaimana?"
Sebenarnya Yeri ragu untuk menerima tugas itu. Bagaimanapun, tidak mungkin rumahnya menjadi sarang ABG bermain game, itu berarti menjadikan rumahnya tidak jauh dari sebuah warnet game mini. Apalagi dengan sikap Arslan yang yakin dapat bernegosiasi dengan keluarganya karena masalah itu. Dilihat darimanapun juga, Arslan hanyalah seorang Bocah SMP yang labil, bagaimana caranya bernegosiasi dengan orang dewasa?
Tapi Yeri segera menepis pemikiran itu. Dia sangat percaya pada Arslan, selain Arslan sudah menjadi penolong baginya, Arslan juga mempercayai dirinya dan Yosi untuk menjadi bagian dari tim milik Arslan. Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena begitu ia menolak, Arslan akan mengajak orang lain, dan kembali acuh pada dirinya, tentu Yeri tidak menginginkan hal itu terjadi.
"baiklah arslan, aku setuju dengan tawaranmu." Kata yeri dengan mantap.
"bagus, dan untukmu yosi, bantu kita mencari set komputer yang sudah kusebutkan tadi. Setauku kau punya kakak sepupu yang menjual peralatan komputer kan? Cobalah meminta kakakmu mengurangi harganya sebanyak 30%, kita akan mengambil tiga set langsung..". Setelah Arslan mengatakan itu, Yosi pun mengangguk tanda ia setuju dengan tugas yang diberikan Arslan.
"baiklah, cukup itu dulu. Selesaikan tugas yang sudah kuberikan pada kalian. Kita akan melanjutkannya nanti, setelah tugas yang kuberikan pada kalian selesai dengan baik." Ucapnya pada Yosi dan Yeri. Arslan pun beranjak dari tempat duduknya. Banyak yang harus ia rencanakan kedepannya, ia tidak memiliki banyak waktu untuk disia-siakan.
Tepat ia ingin meninggalkan kantin itu, Yeri dan Yosi dengan cepat menghentikan Arslan.
"tunggu Arslan..!". teriak yeri pelan.
"ada apa yer?"
"ehm, ar… bukankah kau sepulang sekolah nanti akan menemui kak deren di lapangan belakang sekolah?"
"iya, tentu saja. Apa ada yang kalian khawatirkan?"
"aih, bagaimana kita tidak khawatir? Kak deren dan antek-anteknya itu jumlah banyak, bagaimana kau akan melawan mereka?". Tanya Yeri semakin khawatir dengan sikap tenang Arslan.
"berapa banyak dari mereka?". Tanya arslan polos.
"dari informasi yang kudapat dari kakak kelas 3 yang kukenal, katanya mereka berjumlah Lima Belas orang". Timpal Yosi yang sedikit ragu untuk memberi tahu jumlah orang-orang deren.
"Lima Belas? Ternyata hanya sebanyak itu..". Ucap arslan sambil mengangguk pelan. " kalau Cuma lima belas orang, kalian tidak perlu khawatir. Sebaiknya pikirkan saja misi kita masing-masing, cepat terealisasi akan semakin baik". Arslanpun melenggang pergi tanpa memperhatikan Yosi dan Yeri yang menganga melihat sikap Arslan. Ini 15 orang yang dia bicarakan, bagaimana sikapnya bisa begitu tenang?
"Yos, apa kita salah bergaul dengan orang sinting?"
"Dia sudah bukan orang sinting lagi, tapi jelmaan Alien…"