Chapter 5 - #5

Author POV

"Maaf tapi gw harus melakukan ini demi keselamatan kalian" lirih orang itu, kalau kalian berfikir itu adalah Liana kalian benar sekali, Liana masih dalam pesawat Pribadinya yang sebentar lagi sampai tujuan

"Maaf nona sebentar lagi kita akan sampai" ucap Pramugari

"Hmm" jawab Liana dengan dingin.

Liana sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya di bandara tapi batang hidung orang tersebut belum muncul juga Liana yang menunggu hanya berdecak saat melihat seseorang yang dia kenal, saat orang itu sudah di hadapan tiba tiba Liana

(fyi : disini author bakal pake b.indo karna males ngetranslate)

"Knp kamu lama sekali sih!" Ucap Liana yang sangat fasih berbahasa korea

"Maaf lupa tadi hehe,"

"Kebiasaan kamu mah dah yuk jalan nanti mereka nungguin," Ucap Liana

"Oke Nuna,"

Di mobil

"Jeosik kapan kamu lulus??" Tanya Liana

"hmm kayanya pas Nuna Ke Indonesia deeh," Jawab Joesik

"oooh kok gk ngundang Nuna siih?"

"diih nuna aja ke Indonesia gmn mau ngundang," Jawab Jeosik dengan bahasa Indonesia

"hahahaha" Liana hanya bisa tertawa mendengan Jawaban Jeosik yang Berbahasa Indonesia yang Kurang Fasih, sedangkan Joesik bingung terhadap Nuna nya itu

"kau belajar dengan siapa hmm??" tanya Liana

"ooouh belajar sama Yerin Nuna" bilang Joesik, Liana yg mendengarnya hanya memangguk-ngangguk dan terjadi keheningan

***

Liana sudah sampai di Masion miliknya dia langsung menuju ruang keluarga dan menunggu keluarga Shain. Liana dan Joesik menonton TV tak lama Maid di sana menghampiri Liana

"Ada apa" tanya Liana

"Permisi Nona ada keluarga Shain yang ingin bertemu Nona"

"masuk" ucapnya dingin, setelah mendengar perintah Maid tersebut membungkukkan badannya dan melaksanakan perintah majikannya

"Nunaaaa!!!" Teriak anak kecil berumur 5 tahun dengan tangan minta digendong oleh Liana, Liana yg bingung pun langsung menerimanya dan menggendong anak itu dengan peresaan binggung. Alea(Ny. Shain) yang melihat anaknya itu hanya tersenyum

"maaf Liana anak saya sepertinya sangat nyaman dengan mu" ucap Alea

"ooh ini anak Bunda, namanya siapa Bun??" tanya Liana

(fyi : Liana manggil Alea(Ny. Shain) itu Bunda yah Dan juga Varo(Tn. Shain) dia manggilnya Ayah, Knp??? Ya karna itu di suruh oleh Alea dan Liana yang merasa tak enak menolakpun memutuskan menerima panggilan itu ok ngertikan??)

"oouh namanya Alvari Gilbert Shain panggil aja Al" ucap Bunda Alea

"ooh, Haii Al nama Nuna Liana salam Kenal yaa," Al hanya tersenyum dan terus memeluk Liana yg tandanya ia tak mau melepaskan pelukan itu, sedangkan yang lain hanya tersenyum melihat kelakuan Al terhadap Liana

"baiklah ayo Ayah Bundaa duduk dulu," setelah mempersilahkan mereka duduk Liana meyuruh salah satu maid untuk membuatkan mereka minuman dan makanan ringan

"ehem jadi saya akan menjelaskan rencananya. Emm begini aku sudah memasulkan kematian ku kepada mereka dan itu akan memudahkan ku untuk balas dendam ke ���dia', kemungkinan aku akan menyamar menjadi murid disana, tapi aku akan disini selama 1 tahun. Rencananya memang seperti itu tapi kita tidak tau apa yang terjadi kedepannya," Liana menjelaskan secara rinci, kedua orang itu hanya diam menyimak. Baru saja Liana ingin berbicara lagi tiba tiba saja ada seseorang yang menghentikan percakapannya

"YUHUUU I'M BACK NUNA DIMANA KAMU" teriak seseorang

Liana POV

"YUHUUU I'M BACK NUNA DIMANA KAMU" teriak seseorang yang pasti bukan Jeosik melainkan sepupu laknatnya siapa lagi kalo bukan Jeol haah… pusing gw kalo berhadapan dengannya

"berisik setan!" ucap gw sedikit marah, sedangkan yang pelaku hanya kengir gk jelas

"hah… untung sayang" gumam gw

"hah ngomong apa tadi??" tanya Jeol dengan bingung, gw cuman geleng kepala sebagai jawaban

"gak malu apa sama ayah dan bunda," ucap gw, dia langsung menengok dan terkejut. Setelah itu dia langsung mensalim kedua tangan ayah dan bunda

"maaf bun yah gk liat kalian hehe," ucapnya dengan cengiran

"hehahe, ganggu aja lo mau ngapain sih kesini, gw mau rapat nih!" ucap gw

"wet, santai kali, jangan ngegas melulu kaya orang PMS aja," ucap Jeol

"kalo iya kenapa hah?!" sewot gw, sedangkan Jeol hanya menyengir untuk kesekian kalinya

(fyi : disini Joel emang lancar bahasa Indonesia karna dari kecil mainnya ama Liana dan juga dia sering keindo jadi dia lancar bahasa Indonesia, nah untuk Jeosik dia masih tahap belajar dari Yerin/Kakak perempuannya Jeol. Ngertikan maksudnya, ngertilah)

"hei kalian, jangan berantem terus dong," ucap bunda menenangkan kami berdua

"hah.. baiklah kaya gitu aja rencananya, kalo ada saran rencana langsung telp aku aja bun yah, tar aku pikirin lagi" ucap gw, gw sebenernya pengen ngelanjutin tapi setelah dipikir-pikir sebaiknya gw simpen aja dulu tuh rencana buat jaga-jaga

Setelah 1 tahun

Author Pov

Setelah kejadian kematian Liana, keluarga, sahabat Liana menjadi dingin terhadap orang bahkan Tania yang awalnya selalu ceria sekarang menjadi pendiam dan dingin bahkan kasar/sensitive kalo ada yang menggosip tentang Liana. kini mereka sedang berada di rooftof yap mereka bolos (jangan di tiru ya gus J)

"sepi banget kalo gk ada Ana," lirih Tania, semua hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Leo lu bicara napa weh bisu lu yah," ucap Billy yang sudah gemaz dengan kelakuan sahabatnya itu, yap semenjak berita itu dia tidak bicara sama sekalipun bahkan berdehem saja hanya bisa diitung jari

"….." diam itulah Leo, dia benar-benar diam bak orang bisu. Semua yang melihat itu hanya bisa menghela nafas atas kelakuan Leo

"Leo gw tau lo sedih, kecewa dan merasa kehilangan. Tapi lo gak harus kaya gini, Ana akan sedih liat lo begini. Kita juga ngerasa kehilangan bukan lo doang Yok," ucap Luna yang sudah pusing dengan Leo, Leo tetep diam dan dia beranjak pergi menuju rumahnya dia benar-benar tak mau mendengar percakapan sahabatnya itu, baru saja dia buka pintu rooftof tiba-tiba sura Billy membuat langkahnya berhenti dan memuat emosinya meluap karna ucapan Billy

"Yok asal lo tau LIANA udah MATI, mungkin LIANA cape kali ya gegara lo yang SKSD heh? jadi gak usah lo murungin dia, sedihin dia kalo dia udh pergi duluan dan bahagia disana!" ucap Billy dengan sedikit teriakan dan akibat itu semuanya benar-benar terkejut, mereka menatap Billy tak percaya

"psst, ngapai ngomong begitu bego," bisik Tania

"biar Leo ngomong njir," bisik Billy

"ya gak gitu juga bambang," bisik Alex sambil menoyor Billy

"ssst, sakit tolol. Lagian gak ada pilihan lain jirr," bisik Billy sambil mengelus jidatnya, dan terjadilah bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar selalu~~~ di telinga hingga menusuk dihati~~ (AZEK /Plak/ jujurlah pasti diantara kalian ada yang nyanyi hayoo siapa, angkat tangannya yang nyanyiii) eh maksudnya bisik-bisik. Mereka berhenti berbisik dan menatap Leo yang sedang berjalan kearah Billy dengan tangan yang terkepal dan emosi yang meluap-luap dan...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

ciee penasaan yaaa

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Continue...

hehehe maaf ya baru bisa update soalnya author lagi banyak kesibukan, maaf yaaa

oke sampai jumpa minggu depan