"emm apakah boleh kita duduk disini? Soalnya mejanya udh pada penuh" ucap orang itu
"silahkan" ucap Jeol, gw? Gw memilih melanjutkan makan dan tak memperdulikan mereka, mereka pun akhirnya duduk di tempat yang masih kosong gw yang merasa ada yang duduk di sampingpun menengok, setelah di teliti wajahnya gw membalikkan wajah gw ke makanan lagi
"emm kita belom kenalan, nama gw Tania Willson, di samping gw ini Luna Agatha, di samping Luna ada Billy Brandon, di depan Billy ada Alexander Xavier, disamping Alex ada Leonart Vamber panggil aja Leo," ucap Tania panjang lebar memerkenalkan para sahabatnya, gw? Diem aja seperti biasa, gw bener-bener males ngomong sekarang
"salken juga! Kalian pasti udh kenal kan ama kita," ucap Jeol, mereka hanya mengangguk, mereka akhirnya makan dan menjadi hening kembali tiba-tiba ada yang menggebrak meja makan kita, awalnya gw kaget tapi gw menormalkan mimic wajah gw dan melanjutkan makanan gw yang bentar lagi abis
"minggir lo anak baru ini tuh tempat kita!" ucap wanita yang err berpakaian gk pantes disebut anak sekolah
"tau minggir lo! Mana sok cantik lagi ama pacar kita!" ucap dibelakang wanita yang mengebrak meja, gw tetep diem dan menghabiskan makan gw
"heh! Denger gak lo! Bisu ya loh!" ucap Wanita itu dan menjambak rambut gw yang wangi ini
"anjir rambut suci gw udh ternodai ama jablay astagaa!!!" batin gw menjerit, sumpah abis ini pulang rumah gw langsung keramas bomat gw keramas lagi pake kembang 7 rupa yang penting nih rambut terlepas dari noda tuh cewek, gw liat muka Jeol panic gw mengkode Jeol dan Jeol langsung notis ama kode gw
"hei! Kau apa yang kau lakukan pada kakaku?! Lepaskan dia!" ucap Jeol murka, seketika wanita itu berwajah pucat dia langsung melepaskan tangannya dari rambut gw
"e-eh kakak ipar ma-maaf ya a-aaku gak tau t-tadi," ucapnya dengan gugup, gw menatap tajam wanita itu
"BHAAHAHAHAHAAHA!!!! Sisy~ Sisy~ makanya jangan bully mulu kerjaannya malu kan lo niatnya mau baik sama 'kakak ipar' tapi lo malah jambak kakak ipar lo ups," ucap Tania sambil menekan kata 'kakak ipar' gw masih tetep menatap tajam wanita yang bernama Sisy bahkan antek-anteknya aja udh kabur duluan hihihi
"cih! Kakak ipar? Sorry lo bukan tipe adek gw, lagi pula adek gw gk mau sama ondel-ondel kaya lo! Oh iya jangan gangguin adek gw lagi yah soalnya nanti gw kasian aja gitu ama lo yang bakal di amuk ama tunangannya kan kalo lo mati duluan gk seru dong," ucap gw dengan nada memperingati, setelah mendengar itu Sisy langsung lari dengan rasa malu di wajahnya "bhahaha emang enak?!" batin gw.
"waah lo udh tunangan?!" tanya Billy yang sepertinya sangat penasaran
"iya, nih cincin tunangan gw," ucap Jeol dan menunjukkan cincin tunangannya, semuanya langsung melongo tak terkeuali Leo, mereka tak menyangka teman baru mereka sudah tunangan
"i-ini se-serius?!" tanya Billy yang masih tak pecaya, Jeol hanya mengangguk
"lo biayain bini lo gmn? kan lo blom megang perusahaan," tanya Alex
���dia udh punya perusahaan sendiri yang ia dirikan," ucap gw yang dari tadi hanya menyimak
"What?!" teriak mereka semua, gw hanya menggeleng-geleng kepala dengan sikap mereka
"gimana kalo kita ke rooftof biar kita enak ngobrolnya," ajak Jeol, mereka semua mengangguk dan kita semua akhirnya jalan menuju rooftof
Rooftof
"lo serius udh megang perusahaan?? Tapi kok lo sekolah lagi?" tanya Billy yang penyakit keponya kambuh
"iya, kalo soal sekolah gw cuman nemenin sepupu gw aja dan juga gw bosen dengan berkas sialan itu," ucap Jeol dengan enteng, semua mengangguk
"tunangan lo gmn???" tanya Tania
"tunangan gw ada di sini cuman gw blom ngasih tau tunangan gw, gw takut ganggu kuliahnya," jawabnya, gw cuman merhatiin mereka yang bertanya jawab gw lega karna gak ada yang nanya gw
"oh ya? Emang umur tuangan lo berapa?" tanya Alex
"umurnya lebih muda 1 tahun dari gw, kalo kalian bingung umur gw 17 disini dikorea 18 sedangkan cewe gw 16 disini 17 dikorea," jelasnya, mereka mengangguk
"oh ya Chun Cha umur lo berapa?" tanya Luna, gw yang ditanya kaget dan berusaha menjawab
"ekhm emm 18 tahun di sini 19 tahun di korea," jawab gw,
"berarti Jeol manggil lo Nuna dong," tanya Tania
"hmm" gw cuman berdehem, gw juga badmood gegara tuh cabe sial
"eh nanti kita main kerumah kalian berdua boleh gk??" tanya Tania, gw dan Jeol saling menatap dan mengangguk
"boleh tar gw kasih alamatnya ke kalian," jawab gw sambil mengeluarkan Hp gw, dan mengasih ID chat gw ke mereka, Jeol juga melakukan hal yang sama
Tring
Gw melihat Hp gw dan ternyata itu Grub chat, gw mengerutkan dahi gw bingung, "sejak kapan ada grub chat jirr." Batin gw, gw pun menengok ke mereka
"hehe gw undang ke grub gpp kan ya?" tanya Billy
"hmm" jawab gw, gw pun melihat anggota grub itu dan berhenti di nama Liana
"guys ini Liana siapa ya?" tanya gw, seketika mereka semua terdiam
"ekhm ah itu salah satu sahabat kita yang meninggal saat kecelakaan pesawat 1 tahun yang lalu," ucap Tania
"ups sorry, gw gak tau," ucap gw dan kembali sunyi
"ekhm gimana kalo kita ke masionnya kalian berdua? Biar gk bosen aja gitu," ucap Billy, yang memang tidak suka keadaan canggung
"hmm boleh yok, eh? Tapi gmn keluarnya kan masih sekolah?" tanya gw bingung, seketika mereka saling menatap dan menatap Jeol yang sedang memainkan Hp dan menyeringai, gw yang mengerti rencana mereka ikut menyeringai. Sedangkan Jeol yang merasa diperhatikan menengok dan mendapatkan tatap sulit diartikan
"kenapa??" bingung Jeol
Skip
"PAK BUKA PINTUNYA PAK CEPET!!"
"IYA PAK BUKA CEPET"
"lohloh ada apa ini kenapa kalian keluar sekolah kan ini masih jamnya?"
"BAPAK LAMA CEPET TEMEN SAYA PINGSAN INI!!"
"TAU NIH PAK SEPUPU SAYA PINGSAN, KALO DIA KOMA BAPAK TANGGUNG JAWAB MAU?!"
"eh? Enggak neng iya bapak bukain pintunya"
"makasih pak!"
Setelah kita keluar dari sekolah, kita langsung tertawa terbahak-bahak. Yap setelah kita berunding akhirnya memutuskan memakai mobil punya gw dan Jeol karna mobil kita lah yang muat untuk 7 orang,
"bhahahaha gila kocak bet dah mukanya" tawa Tania yang masih tak berhenti akibat muka pak satpam
"udh, eh ke mall aja dulu biar gk bosen-bosen amat disana," ucap Jeol, kita semua mengangguk dan pergi menuju Mall terdekat
Setelah sampai Mall
"eh ini mau kemana dulu??" tanya Tania
"gmn kalo kita mencar cowo-cowo, cewe-cewe nanti kita ketemuan di resto depan kita, gmn?" ucap Luna, kita semua mengangguk dan berpisah
"nah karna anak cowonya kg ada mending sekarang kita shopping baju aja gmn?" tanya Tania, gw dan Luna hanya nganggu lagi pula gw juga mau ngambil baju pesenan gw disini, kami bertiga berjalan menuju tempat baju dress dan sangat kebetulan sekali pesanan gw juga disini jadi yah udh lah ya, gw berjalan menuju kesalah satu staf disana untuk meminta pesenan baju gw sedangkan Tania dan Luna sedang memilih baju dress
"Chun Cha kita beli dress couple tiga, mau gk??" tanya Tania
"oh ya? Hmm boleh deh" jawab gw, pas gw mau samperin Tania
Bruk
.
.
.
Continue....