Terima kasih readers...
sudah membaca sampai bab ini..
Terus ikutin cerita Brondong manis ya...
******
"Eh,apa gak masalah? " tanya Cherlly ragu.
"Ya nggaklah, kan aku manajer nya." Jawab Arvin santai.
"O, manajer.. "seketika Cherlly sadar, "AA..APA MANAJER???? " tanya Cherlly shock. Masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Manajernya kan Pak Adrian? Cherlly mencoba mengingat nama nama Manajernya. Tapi seingatnya tidak ada yang bernama Arvin dan belum ada info ppengumuman rolling Area manajer.
Bagaimana bisa, semuda Arvin menjadi manajer?
Siapa Arvin?
Astaga bagaimana dengan nasib teamnya? Jika sang manajerlah yang memergoki keterlambatan ini secara langsung?
Cherlly tidak bisa membayangkan bagaimana nasib dia dan teamnya saat ini. Tanpa terasa keringat dingin menetes diujung dahinya, rasa gugup dan takut berbaur menjadi satu.
Cherlly tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ketika Arvin sudah menutup sambungan telfonnya.