Mona tidak terbiasa dengan masalah busuknya. Dia merasa bahwa dia adalah seorang pejabat di rumah, jadi dia bisa menginjak-injak orang lain sesuka hati.
Semua orang tahu bahwa dia mengenal kepala sekolah, karena dia adalah siswa termuda di sekolah, dan dia sangat pandai di sekolah, dan kepala sekolah juga merupakan mantan alumnus Pak Jan. Dengan hubungan ini, hubungan antara keduanya secara alami terjalin lebih dekat.
Cinta kepala sekolah untuk Mona, hampir semua orang di kelas mereka tahu bahwa Dian sedikit takut ketika mendengar ini. Ayahnya adalah seorang pejabat, tetapi dia tidak dapat mengontrol sekolah. Kalau kepala sekolah mendengarnya, segalanya takkan berakhir baik baginya.
Dian segera berkata kepada Mona sambil tersenyum, "Mona, kamu tahu, aku tidak menembus otak ketika aku berbicara barusan. Itu semua adalah kesalahan lidah saya. Jangan dimasukkan ke dalam hati. Aku meminta maaf kepadamu di sini. Ini tidak akan seperti ini lagi, jadi jangan katakan itu. "